Mempercepat Hilirisasi Minyak dan Gas untuk Dorong Ekspansi Petrokimia

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu menyerukan percepatan hilirisasi migas sebagai pintu masuk Indonesia ke industri petrokimia.

“Kita lihat migas sbg sektor strategis. Selain keamanan energi, kita jga bicara tentng penetrasi ke industri petrokimia,” ujar Pasaribu di Pertamina Investor Day pada Rabu.

Dia mencatat sebagian besar bahan petrokimia bersumber dr migas.

Salah satu industri yg erat kaitannya dgn petrokimia adalah industri pupuk, yg mengandalkan amonia sbg bahan baku utama.

“Amonia berbasis gas, beserta turunannya spt metanol dan lainya,” jelasnya.

Karena itu, Pasaribu tekankan investasi yg masuk harus menarget proyek strategis yg mendukung program hilirisasi dgn produk sangat kompetitif.

“Ini yg hrs kita kelola bersama, agar proses hilirisasi menghasilkan produk turunan yg sudah kompetitif,” katanya.

Sebelumnya, dia laporkan realisasi investasi di kuartal II/2025 mencapai Rp475 triliun (US$29,1 miliar), melebihi kuartal I sebesar Rp465 triliun (US$28,5 miliar).

Pasaribu berharap realisasi investasi di kuartal III dan IV jg mencapai target, meski tantangan ekonomi global bisa pengaruhi aliran investasi.

Di forum yg sama, Dirut PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri tawarkan 19 proyek senilai US$9,25 miliar (sekitar Rp150 triliun) ke calon investor dan mitra.

“Ada peluang kerja sama dgn subholding Pertamina dan eksplorasi kerja sama bisnis di 19 proyek senilai US$9,25 miliar ini,” ujarnya.

Pertamina fokus pada bisnis berorientasi keamanan energi, serta proyek rendah karbon dan teknologi baru.

Berita terkait: Hilirisasi batubara jadi metanol dukung program biofuel: Menteri

Berita terkait: Danantara dukung transisi energi domestik kurangi ketergantungan LPG

Penerjemah: Putu, Kenzu
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Halo Saudara, Ketua Umum Kadin!