Membangun empati sebagai kunci untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan: kementerian

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menekankan bahwa membangun empati di antara masyarakat sangat penting dalam upaya mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. “Empati keluarga dan komunitas (dibutuhkan) karena masalah ini membutuhkan empati kita,” kata Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian tersebut, Ratna Susianawati, di sini pada Jumat.

Dia menyampaikan pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas kasus pembunuhan seorang perempuan oleh suaminya di Kota Malang, Jawa Timur. Dia menginformasikan bahwa kementeriannya, kementerian lainnya, lembaga-lembaga, dan pemangku kepentingan terkait terus melaksanakan edukasi kepada masyarakat agar ketika mereka mengetahui, mendengar, atau menyaksikan kasus kekerasan di sekitar mereka, mereka dapat melaporkannya.

“Tidak harus korban yang melaporkan kasusnya, tetapi siapa saja yang merasa curiga, melihat, atau mengidentifikasi kasus tersebut (dapat melaporkannya),” katanya.

Berdasarkan rincian kasus di Malang, seorang pria berusia 61 tahun, yang diidentifikasi sebagai JM, membunuh dan mencabik-cabik istrinya, NMS (55), pada 30 Desember 2023. Dia menyerahkan diri kepada polisi pada 31 Desember.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyampaikan rasa penyesalan yang mendalam atas kasus ini, mencatat bahwa ini bukanlah kasus pertama yang mengakibatkan kematian seorang perempuan. Kementerian tersebut mengatakan bahwa akan terus memantau perkembangan kasus ini.

“Sekali lagi, perempuan adalah korban. Ini adalah sesuatu yang perlu kita perhatikan dengan serius,” tegas Susianawati.

Menurutnya, untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan, upaya untuk meningkatkan pendidikan dan literasi harus terus dilakukan untuk meningkatkan empati di masyarakat.

Dia juga mengatakan bahwa proses hukum terhadap pelaku harus terus dilanjutkan dalam kasus Malang ini.

Translator: Anita Permata, Raka Adji
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Jokowi Mengundang Pengusaha Vietnam untuk Berinvestasi di IKN Nusantara