Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia sedang berupaya mengembangkan ekosistem ekonomi syariah yang kompetitif dan inklusif untuk manfaat masyarakat, kata Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, berusaha membangun ekonomi syariah yg kompetitif, inklusif, dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Gibran dalam video di kanal YouTube resminya, Jumat malam.
Ia mencatat bahwa dalam KTT D-8 baru-baru ini, Presiden Prabowo menyerukan penguatan ekonomi syariah global dengan memperluas jaringan ekonomi halal dan membangun rantai nilai halal yang komprehensif.
Untuk mendukung ini, pemerintah mempercepat sertifikasi halal bagi produk dan usaha domestik dengan menyederhanakan prosedur dan menyediakan skema pembiayaan, terutama untuk UMKM, tambah Gibran.
Sejauh ini, 2,2 juta usaha dan 6,3 juta produk di Indonesia telah memperoleh sertifikat halal.
Gibran menekankan bahwa upaya meningkatkan jumlah produk dan usaha bersertifikat halal akan terus diperluas di masa depan.
Di sektor pariwisata, pemerintah mengembangkan destinasi ramah Muslim di beberapa provinsi, termasuk NTB, Aceh, Sumatra Barat, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
“Pada 2023 dan 2024, Indonesia dinobatkan sebagai Top Muslim-Friendly Destination of the Year,” katanya.
Pemerintah juga mengembangkan empat kawasan industri halal, salah satunya sedang ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus untuk mempermudah proses perizinan dan sertifikasi.
Di sektor keuangan, Gibran menyatakan pemerintah terus mendorong pertumbuhan Bank Syariah Indonesia. Selain itu, presiden meluncurkan layanan bank emas pertama untuk memperkuat ekonomi syariah nasional.
Ia menegaskan bahwa pengembangan ekonomi syariah tidak boleh dilihat hanya sebagai agenda ekonomi, tapi sebagai bagian dari komitmen pemerintah membangun ekonomi yang lebih adil, inklusif, dan berpusat pada rakyat.
Berita terkait: Ministry expands halal industry exports at Halal Export Turkey
Berita terkait: Sharia economics supports sustainable economic growth: Airlangga
Penerjemah: Fathur, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025