MBG: Strategi Pemerintah Keluar dari Jurang Pendapatan Menengah

Jakarta (ANTARA) – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk membantu Indonesia keluar dari jebakan pendapatan menengah, ujar Direktur Penyediaan dan Pendistribusian Pangan Gizi di Badan Gizi Nasional (BGN), Nurjaeni.

Dia menjelaskan bahwa melalui program ini, pemerintah berujuan untuk mengoptimalkan bonus demografi Indonesia dengan mencetak angkatan kerja yang terampil, sehat, cerdas, dan produktif yang dapat memimpin negara menuju status berpendapatan tinggi di masa depan.

“Harapan kami, kami bisa mengubah bonus demografi ini jadi peluang besar buat lepas dari jebakan pendapatan menengah,” kata Nurjaeni dalam Konferensi Tahunan Pembangunan Berkelanjutan (SAC) 2025 di Jakarta, Kamis.

Dia menekankan bahwa meningkatkan kualitas gizi adalah fondasi utama untuk menyiapkan tenaga kerja yang produktif dan inovatif.

Menurut Nurjaeni, banyak negara maju yang mencapai pertumbuhan ekonomi kuat bukan karena sumber daya alam yang melimpah, tetapi karena mereka berinvestasi dalam modal manusia.

“Kita harus, tentu saja, membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Bisa kita lihat contoh banyak negara maju yang kekurangan sumber daya alam tapi telah berhasil menjadi ekonomi maju,” tambahnya.

Selain memperbaiki gizi anak muda Indonesia, Nurjaeni menyoroti bahwa program MBG juga dirancang untuk mendongkrak perekonomian lokal.

Dia menjelaskan, dari anggaran Rp15.000 per paket makanan, sebanyak Rp10.000 dipakai untuk membeli bahan pangan dari petani, nelayan, dan peternak lokal.

Sementara itu, Rp3.000 dialokasikan untuk operasi pengolahan makanan dan upah pekerja lokal, sedangkan Rp2.000 diinvestasikan untuk pengembangan fasilitas dapur.

BGN bekerja sama dengan berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta Koperasi Desa untuk memperkuat rantai pasokan pangan lokal untuk program ini.

MEMBACA  Gubernur Jakarta Dorong Pengangguran Bekerja ke Luar Negeri

“Jadi, uangnya kembali ke masyarakat. Tujuan utamanya bukan cuma meningkatkan status gizi generasi muda, tapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, terutama di daerah pedesaan,” pungkas Nurjaeni.

Berita terkait: Legislator minta sekolah jalankan program Makanan Bergizi Gratis secara langsung
Berita terkait: Dunia usaha dukung MBG sebagai investasi sosial dan pencipta lapangan kerja: studi

Penerjemah: Uyu, Azis Kurmala
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025

https://www.copaa.org/news/news.asp?id=113898&io0=TMrRU