MBG Bergerak Cepat: Dari Garut Hingga Sulawesi Utara

Sabtu, 29 November 2025 – 02:19 WIB

Jakarta, VIVA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus diperluas di berbagai daerah di Indonesia. Sampai pertengahan Oktober 2025, program ini sudah melayani lebih dari 35,4 juta anak dan ibu hamil lewat 11.900 dapur yang beroperasi.

Baca Juga :
3 Aspek Penting dalam Program MBG, Wajib Dipenuhi!

Dengan skala sebesar ini, aspek keamanan makanan, standar gizi, dan kemampuan juru masak menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga. Tujuannya agar makanan yang diberikan aman dan memenuhi kebutuhan gizi harian penerima manfaat.

Tantangan utama MBG bukan cuma pada pembagian bahan makanan, tapi juga pengelolaan dapur yang bersih, cara pengolahan yang benar, dan konsistensi dalam memenuhi standar gizi.

Baca Juga :
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Penuhi Kebutuhan SPPG

Pendampingan dari tenaga profesional juga penting untuk mencegah resiko kontaminasi dan menjaga kualitas makanan di semua dapur MBG.

PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional RE) turut mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui MBG.

Baca Juga :
Anaknya Punya 41 Dapur MBG, Intip Profil dan Harta Kekayaan DPRD Sulsel Yasir Machmud

Tahun ini, Nasional RE membagikan makanan bergizi di dua sekolah dasar. Pertama, pada 26 Februari di SDN 3 Cibatu, Garut, Jawa Barat, dengan 161 porsi makanan yang dibagikan ke para siswa.

Kedua, program yang sama diadakan lagi pada 10 Juni 2025 di SD Inpres Raringis, Langowan, Sulawesi Utara (Sulut), dengan membagikan 100 porsi makanan bergizi.

Kehadiran program ini adalah bukti nyata kepedulian perusahaan dalam mendukung pemerataan akses nutrisi, khususnya di wilayah Indonesia Timur.

Sekretaris Perusahaan Nasional RE, Donny Trihardono, mengatakan bahwa MBG adalah langkah strategis perusahaan untuk berkontribusi pada pembangunan nasional.

MEMBACA  88 Tahun Menanti! Timnas Indonesia dan Kuba: Sejarah di Piala Dunia, Lalu Sirna

"Kami percaya bahwa pemenuhan gizi sejak usia dini adalah pondasi penting untuk meningkatkan kualitas SDM. Kami juga menegaskan komitmen sebagai perusahaan yang tidak hanya fokus pada kinerja bisnis, tetapi juga pada keberlanjutan dan dampak sosial," ujarnya, melalui keterangan resminya, Sabtu, 29 November 2025.

Prabowo Mau Mahasiswa Tak Hanya Belajar di Kelas, Sebelum Lulus Sudah Terjun ke Proyek Nasional

Prabowo mau pola pengembangan SDM tidak boleh lagi menunggu mahasiswa menyelesaikan studi.

VIVA.co.id
28 November 2025