Mayoritas Pengurus PBNU Dikabarkan Tolak Pemakzulan Gus Yahya, Rapat Pleno Kehilangan Kuorum

Selasa, 9 Desember 2025 – 22:40 WIB

Jakarta, VIVA – Kontestasi internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memasuki babak baru. Kubu Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Qoumas atau Gus Yahya, menyatakan bahwa mayoritas fungsionaris PBNU menolak wacana pemakzulan. Mereka lebih memilih mengikuti seruan dari Forum Sesepuh dan Mustasyar NU untuk meredam konflik yang ada.

Baca Juga :
Gus Ipul-Khofifah Hadiri Rapat Pleno PBNU, Bahas Pj Ketum Baru

Sekretaris Jenderal PBNU, Amin Said Husni, menegaskan bahwa mayoritas pengurus tetap setia pada arahan para kiai sepuh. Menurutnya, seruan ini merujuk pada hasil pertemuan Forum Sesepuh dan Mustasyar di Pesantren Tebuireng pada tanggal 6 Desember lalu. Forum menilai keputusan Rapat Harian Syuriah tentang pemakzulan Ketua Umum tidak sah karena dianggap bertentangan dengan AD/ART NU.

Baca Juga :
Kiai Sepuh NU Nilai Pemakzulan Gus Yahya Langgar AD ART, Desak Pleno PBNU Ditunda

Amin menjelaskan bahwa ketidaksetujuan para pengurus ini terlihat jelas dalam Rapat Pleno PBNU yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, pada Selasa malam 9 Desember 2025. Dari total 216 anggota yang seharusnya hadir, hanya 58 orang yang datang atau sekitar 26 persen saja. Keadaan ini membuat rapat tersebut jauh dari memenuhi kuorum yang diperlukan.

Data yang ia sampaikan menunjukkan, dari unsur Mustasyar hanya hadir 2 dari 29 orang. Unsur Syuriah hadir 20 dari 53 orang, sementara Tanfidziyah hadir 22 dari 62 pengurus. Unsur A’wan hanya dihadiri 7 dari 40 orang. Dari 18 lembaga di bawah PBNU, hanya lima yang mengirim perwakilan. Begitu juga dari 14 badan otonom (Banom), cuma dua yang hadir.

Baca Juga :
Pesantren Krapyak Dukung Rapat Pleno Cari Ketum Baru PBNU Pengganti Gus Yahya

MEMBACA  Pendidikan gratis di Papua Barat Daya mulai tahun akademik baru

Amin menilai, absennya lebih dari tiga perempat anggota merupakan sinyal kuat bahwa wacana pemakzulan ini tidak mendapatkan dukungan yang luas di internal PBNU. "Lebih dari tiga perempat anggota memilih untuk tidak datang. Ini adalah sinyal yang kuat bahwa langkah pemakzulan tidak didukung secara luas," tegas Amin seperti dikutip dari Antara.

Rapat Pleno tanggal 9 Desember ini sebelumnya dijadwalkan untuk menindaklanjuti undangan tertanggal 2 Desember, yang beragenda penetapan Pejabat Ketua Umum PBNU tanpa melibatkan ketua umum yang sedang aktif. Namun, Forum Sesepuh dan Mustasyar kemudian menyerukan agar seluruh agenda itu dihentikan sementara, hingga persoalan organisasi diselesaikan sesuai mekanisme AD/ART yang berlaku.

Dalam rapat tersebut, hadir sejumlah tokoh nasional seperti Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Jajaran petinggi PBNU seperti Rais Aam Miftachul Akhyar, Wakil Rais Aam Zulfa Mustofa dan Afifudin Muhajir, Rais Syuriah M. Nuh, hingga Wakil Rais PBNU yang juga Ketua Umum MUI Anwar Iskandar, juga turut mengikuti agenda tersebut. (Ant).

Hasil Rapat Pleno soal Pj Ketum PBNU Pengganti Gus Yahya Diumumkan Malam Ini
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tengah menggelar rapat pleno untuk menentukan Pj Ketua Umum PBNU baru menggantikan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
VIVA.co.id | 9 Desember 2025

Tinggalkan komentar