Masyarakat Diimbau Tidak Panik Beli Beras Imbas Kekhawatiran Mutu

Jakarta (ANTARA) – Satgas Pangan Polri mengimbau masyarakat untuk tidak panik membeli beras meskipun ada laporan tentang kualitas beras yang buruk di pasaran.

“Kami minta masyarakat jangan panik beli beras,” kata Kepala Satgas, Brigjen Helfi Assegaf, pada Jumat.

Dia menyebutkan ada laporan soal kekurangan beras.

Untuk menanggapi hal ini, anggota satgas di seluruh Indonesia berkoordinasi dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Asprindo), toko modern, serta pasar tradisional dan modern guna memastikan stok beras tetap stabil dan memenuhi standar kualitas.

“Produk yang mungkin sudah dibuat dengan komposisi tidak tepat masih boleh dijual, tapi harganya harus sesuai kualitasnya. Kalau kualitasnya sedang, jual dengan harga sedang, bukan harga premium,” jelas Assegaf.

Selain bekerja sama dengan pedagang, satgas juga berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menjaga ketersediaan beras.

“Bapanas sudah meminta Bulog segera mendistribusikan beras merek SPHP ke toko-toko modern biar tidak kekurangan,” imbuh Assegaf.

Lebih lanjut, satgas telah menetapkan tiga karyawan perusahaan produsen beras sebagai tersangka dalam kasus beras tidak layak.

Assegaf menegaskan mesin produksi perusahaan tersebut bisa disita sebagai barang bukti, tapi tetap bisa dipakai untuk produksi selama proses hukum berjalan agar pasokan beras tidak terganggu.

“Produksi boleh terus. Nanti setelah keputusan pengadilan, akan ditentukan apakah asetnya disita negara atau dikembalikan,” ujarnya.

Berita terkait: AGO selidiki dugaan korupsi skema subsidi beras
Berita terkait: Prabowo siapkan kebijakan baru untuk cegah penipuan beras
Berita terkait: Prabowo sebut penipu beras sebagai pengkhianat rakyat

Penerjemah: Nadia, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Telah Ditemukan Meninggal Dunia Saat Hilang di Gunung Agung, Warga Negara Korea Selatan