Jumat, 15 Agustus 2025 – 09:52 WIB
Jakarta, VIVA – Anggota Komisi VIII DPR RI sekaligus penyanyi Sigit Purnomo alias Pasha Ungu buka suara soal polemik royalti musik. Menurutnya, polemik ini justru membawa dampak positif karena industri musik Indonesia jadi lebih diperhatikan.
Baca Juga:
Royalti 2 Persen di Pernikahan Dinilai Salah Kaprah dan Bisa Rugikan Industri Event
"Bagus juga, ini kan udah bertahun-tahun industri ini nggak pernah diperhatiin, kayaknya selama ini," kata Pasha ke wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.
Ia menambahkan, selama ini pembayaran royalti untuk dia dan band Ungu berjalan lancar sesuai kontrak.
Vokalis Ungu ini juga bilang, satu dua kesalahan dalam pembayaran royalti sebenarnya nggak usah dibesar-besarkan.
"Ada satu dua pihak yang mungkin salah dalam prosesnya. Aku nggak bilang itu wajar, tapi bisa aja terjadi," ujarnya.
Meski begitu, Pasha menekankan bahwa kesalahan pembayaran royalti harus diselesaikan oleh pihak terkait seperti LMKN agar industri musik Indonesia bisa lebih maju.
"Pertanyaannya, apakah WAMI dan LMKN mau berbenah atau enggak, ngakuin atau enggak. Kalau ngakuin, ya dibenerin lah," tegasnya.
Polemik royalti musik kembali ramai setelah ada gugatan hukum antara pencipta lagu, penyanyi, dan keluhan pelaku usaha yang merasa terbebani biaya musik yang diputar.
Banyak musisi menyoroti aturan yang tidak jelas, kebijakan tumpang tindih, dan kurang transparannya distribusi royalti oleh Lembaga Manajemen Kolektif (LMK).
Beberapa musisi mendorong sistem direct license agar royalti langsung ke pencipta lagu, tapi sistem ini dinilai berisiko melanggar aturan. Sementara itu, pemilik kafe dan restoran khawatir memutar lagu Indonesia karena takut kena biaya tambahan.
Halaman Selanjutnya
"Pertanyaannya, apakah dari pihak WAMI dan LMKN ini berbenah atau tidak, mengakui atau tidak, itu saja. Kalau mengakui, ya diperbaiki lah," pungkasnya.