Maraknya Kasus Keracunan MBG, Adakah Unsur Sabotase?

loading…

Saksikan perbincangan lengkap bersama Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana dalam One on One pada Senin, 29 September 2025 pukul 20.30 WIB hanya di SindoNews TV.

JAKARTA – Banyaknya kasus keracunan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) jadi perhatian publik. Banyak siswa di berbagai daerah yang keracunan.

Menurut data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), sampai September 2025 sudah ada 6.452 kasus keracunan anak setelah terima MBG. Bahkan, Kabupaten Bandung Barat nyatakan kasus keracunan MBG sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Ketua DPR Puan Maharani bilang program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dievaluasi. Tujuannya supaya program pemerintah ini bisa lebih baik lagi buat anak-anak Indonesia.

Baca juga: MBG Sedot Anggaran Rp335 T, Bennix: Masih Ada Orang di Indonesia Tak Tahu Sarapan

“Ya harus selalu dilakukan evaluasi untuk bisa ditindaklanjuti, agar pelaksanaannya di lapangan bisa lebih baik dan jangan sampai anak-anak yang dirugikan,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) juga prihatin dengan kejadian keracunan pada anak-anak yang makan MBG. HNW minta pemerintah segera evaluasi program MBG.

HNW mengatakan, banyaknya kasus keracunan ini tidak sesuai dengan tujuan MBG, yaitu untuk menyehatkan anak dan tingkatkan gizi. HNW ingatkan bahwa konstitusi perintahkan untuk lindungi anak.

Baca juga: 6.000 Kasus Keracunan Makanan Akibat MBG, Begini Cara Deteksi Dini Menurut Dokter Anak

“Tapi disayangkan banget, ribuan anak malah jadi korban keracunan karena makan MBG yang sebagian ada masalahnya,” ujar HNW dalam keterangannya, dikutip Kamis (25/9/2025).

MEMBACA  Bisakah Ketenangan Suci Biara Kuno Tetap Terjaga di Tengah Maraknya Wisata?