Manokwari di Papua Barat Tenang Menjelang Perayaan Hari Kemerdekaan

Manokwari, Papua Barat (ANTARA) – Keamanan di Manokwari, Papua Barat, tetap stabil dan bebas dari ancaman separatisme menjelang perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia, kata seorang perwira militer pada Sabtu.

Kolonel Agus Prihanto Donny, Komandan Komando Distrik Militer 1801/Manokwari, mengatakan aktivitas bersenjata separatisme tidak ada di wilayah tersebut dan situasi tetap tenang serta terkendali.

Untuk menjaga keamanan publik, pihaknya terus berkoordinasi dengan polisi setempat. Ia mengakui ada beberapa individu yang menyuarakan sentimen kemerdekaan, tapi aktivitasnya terbatas dan tidak memengaruhi masyarakat luas.

Donny mengajak warga memperingati 17 Agustus dengan kegiatan positif seperti lomba, kerja bakti, dan memasang bendera merah putih. Ia juga meminta publik berhenti sejenak pukul 10.00 waktu setempat pada Hari Kemerdekaan dan berdiri saat lagu "Indonesia Raya" untuk menghormati pahlawan yang gugur.

"Bahkan pengendara diminta berhenti sebentar saat proklamasi dibacakan," ujarnya.

Beberapa tahun terakhir, kelompok bersenjata Papua sering menyerang aparat keamanan dan warga sipil di Intan Jaya, Nduga, Puncak, dan Maybrat untuk menyebarkan ketakutan. Korban termasuk buruh bangunan, ojek, guru, siswa, penjual makanan, hingga pesawat sipil.

Misalnya, pada 2 Desember 2018, separatis Papua membunuh 31 pekerja PT Istaka Karya yang membangun Trans Papua di Nduga. Pada 2 September 2021, mereka menyergap tentara yang tidur di pos militer Kisor, Maybrat.

Tanggal 2 Maret 2022, pekerja Telkomsel tewas saat memperbaiki menara BTS di Beoga. Pada 7 Februari 2023, pilot Selandia Baru Phillip Mark Mehrtens disandera kelompok Egianus Kogoya.

Terbaru, Jumat 25 Juli 2025, pemilik kios di Intan Jaya ditembak mati saat melayani pelanggan.

Berita terkait: TNI gagalkan serangan OPM, delapan pemberontak ditangkap
Berita terkait: Utamakan pendekatan budaya untuk selesaikan masalah kelompok bersenjata Papua: MPR

MEMBACA  KSAD Mengklaim Situasi Aman di Papua Selama Pemilu

Penerjemah: Ali NI, Rahmad Nasution
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025