loading…
Seorang muslim sebaiknya memperhatikan adab-adab ketika makan, salah satunya adalah memulainya dengan berdoa dan mengakhiri dengan pujian syukur dan doa. Dalam Kitab Risalatul Mu’awanah karya Al-Imam As-Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad, beliau menjelaskan bahwa ketika seseorang makan di tempat orang lain, sebaiknya memuji dan mendoakan kebaikan bagi mereka. Setelah makan, disarankan untuk membaca doa berikut:
Alhamdulillaahi Allahumma Kamaa Ath’amtani Thoyyiban Fasta’milnii Shoolihan. Alhamdulillaahil ladzi Ath’amanii Hadzat tho’aama wa razaqanihi ghairi haulin Minnii wa laa Quwwah.
Artinya: “Segala puji bagi Allah. Ya Allah, sebagaimana Engkau memberi aku makanan dengan makanan yang baik, maka jadikanlah aku orang yang saleh. Segala puji bagi Allah, Zat yang telah memberi makan dan memberi rezeki padaku tanpa upaya dan kekuatan dariku.” Faedah dari doa tersebut adalah bahwa barangsiapa yang membacanya, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad juga mengingatkan agar tidak menjadikan makanan lezat sebagai tujuan untuk memuaskan hawa nafsu semata. Jika tujuan seseorang adalah demikian, maka dia termasuk dalam golongan yang disebutkan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW, yaitu sebagai “sejelek-jelek umatku adalah mereka yang memakan makanan yang lezat-lezat (saja) dan tubuh mereka tambah (gemuk). Dan cita-cita hidup mereka hanyalah aneka makanan, aneka pakaian, dan senang berbicara panjang lebar (yang tidak ada manfaatnya).”
Wallahu A’lam
(wid)