VIVA – Donor darah memiliki peran penting dalam sistem kesehatan nasional. Menurut Palang Merah Indonesia (PMI), Indonesia membutuhkan lebih dari 5 juta kantong darah setiap tahun, namun angka pemenuhan seringkali masih di bawah target, terutama di daerah non-metropolitan.
Beberapa manfaat utama donor darah bagi sistem kesehatan nasional antara lain menyelamatkan nyawa pasien dengan penyakit kronis, korban kecelakaan, atau pasien operasi besar. Selain itu, donor darah juga menjaga stabilitas stok darah nasional, terutama saat terjadi bencana alam atau lonjakan kebutuhan medis. Donor darah juga dapat mendorong kesadaran publik tentang gaya hidup sehat karena pendonor harus menjalani pemeriksaan kesehatan rutin. Selain itu, donor darah juga memperkuat solidaritas sosial dan menciptakan rasa kebersamaan serta tanggung jawab antarsesama warga negara.
Donor darah juga memiliki manfaat bagi pendonor, seperti membantu memperbarui sel darah merah, menurunkan risiko penyakit jantung melalui pengurangan zat besi berlebih, dan mendeteksi penyakit sejak dini melalui pemeriksaan kesehatan rutin sebelum donor.
Meskipun penting, masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya donor darah. Tantangan lain datang dari persepsi keliru bahwa donor darah dapat menyebabkan tubuh lemah atau menularkan penyakit. Oleh karena itu, peran lembaga besar seperti SRO dalam menyelenggarakan donor darah secara teratur sangatlah penting.
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 Pasar Modal Indonesia, Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) seperti donor darah, penyaluran bantuan mobil ambulans, dan pemberian bantuan kaki palsu di Kota Medan dan Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.
Salah satu kegiatan yang menonjol dalam peringatan HUT ini adalah aksi donor darah yang dilaksanakan di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan donor darah ini memiliki dampak besar terhadap sistem kesehatan nasional yang sering menghadapi keterbatasan stok darah, terutama untuk kebutuhan mendesak seperti operasi, kecelakaan, dan penyakit kronis.
Acara ini dibuka oleh Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien dan Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat, serta dihadiri oleh berbagai perwakilan dari lembaga terkait. Dalam sambutannya, Samsul Hidayat menyampaikan bahwa kegiatan donor darah ini bukan hanya aksi sukarela, tetapi juga misi kemanusiaan untuk menolong sesama melalui donasi darah yang diberikan. Kegiatan donor darah ini tidak hanya dilaksanakan di Medan, tetapi juga sudah berlangsung di berbagai kota lain seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya.
Dengan adanya kegiatan donor darah ini, diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan memberikan manfaat yang lebih luas. Donor darah menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata dalam bidang kesehatan dan menunjukkan komitmen pasar modal dalam mendukung sistem kesehatan nasional.