Jumat, 4 Juli 2025 – 02:49 WIB
Jakarta, VIVA – Harapan dua klub Indonesia, Malut United FC dan Persebaya Surabaya, untuk bermain di ASEAN Club Championship (ACC) Shopee Cup 2025/26 akhirnya gagal. Walaupun sempat diajukan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai wakil Indonesia, keduanya tidak memenuhi syarat yang ditetapkan AFF selaku penyelenggara turnamen.
Baca Juga:
PSBS Biak Mau Berkandang di Bandung, Ferry Paulus: Jangan!
Menurut aturan terbaru AFF, hanya juara dan peringkat dua liga domestik yang boleh ikut ACC Shopee Cup. Sayangnya, Malut United dan Persebaya hanya finis di posisi ketiga dan keempat Liga 1 2024/25. Dua slot teratas sendiri sudah diberikan ke Persib Bandung dan Dewa United FC untuk bermain di AFC Champions League 2 dan AFC Challenge League.
Direktur Utama LIB, Ferry Paulus, menjelaskan bahwa mereka tetap mengajukan Malut United dan Persebaya sesuai regulasi nasional yang sudah disepakati. Namun, AFF tetap berpegang pada aturan hanya dua tim teratas liga yang boleh ikut.
Baca Juga:
Septian David Maulana Jadi Rekrutan Pertama Malut United Usai Lepas 22 Pemain
Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus
"ACC Shopee Cup penting buat Indonesia. Tahun ini, juara dan runner-up yang diminta. Tapi buat kita (Indonesia), sesuai kesepakatan, kita ajukan peringkat 3 dan 4. Namun, akhirnya hanya peringkat 1 dan 2 yang boleh main," jelas Ferry di situs resmi Liga Indonesia.
Baca Juga:
Malut United dan Persebaya Wakili Indonesia, Ini 14 Peserta ACC Shopee Cup 2025/26
Mengenai slot ACC tidak dialihkan ke Persib atau Dewa United, Ferry menegaskan bahwa keduanya sudah terdaftar di kompetisi AFC dan tidak mungkin satu klub main di tiga turnamen sekaligus.
"Secara lokasi, tidak mungkin satu klub main di tiga kompetisi berbeda dalam waktu bersamaan," katanya.
LIB sadar keputusan ini bisa mengecewakan, terutama fans Malut United dan Persebaya yang ingin lihat klubnya main di level ASEAN. Namun, Ferry menekankan bahwa ini bagian dari strategi jangka panjang dan menjaga integritas kompetisi.
"Kami pertimbangkan padatnya jadwal domestik dan internasional. Perubahan tiba-tiba bisa pengaruhi persiapan klub," tambahnya.
Soal kemungkinan sanksi atau dampak negatif dari absennya Indonesia di ACC Shopee Cup musim ini, Ferry menyatakan sudah berkonsultasi dengan PSSI dan terbuka untuk perubahan regulasi di musim depan.
Walaupun gagal tampil di edisi 2025/26, Indonesia tetap mendukung penuh ACC Shopee Cup sebagai ajang penting untuk pengembangan sepak bola ASEAN.
"Kami sangat mendukung ACC Shopee Cup untuk penguatan sepak bola ASEAN. Hanya saja, kami tidak bisa ikut musim ini karena perbedaan regulasi. Kami terbuka untuk musim 2026/27," jelas Ferry.
Dengan absennya Malut United dan Persebaya, Indonesia sementara tidak punya wakil di ACC Shopee Cup. Tapi, LIB tegaskan bahwa konsistensi dalam sistem merit dan perencanaan jangka panjang adalah dasar profesionalisme sepak bola nasional.