Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Indonesia, Tito Karnavian, mendorong para pemimpin provinsi Maluku untuk menerapkan langkah-langkah strategis guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di atas lima persen, melampaui rata-rata nasional.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi tahun-ke-tahun Maluku naik menjadi 4,31 persen pada kuartal ketiga tahun 2025, meningkat dari 3,39 persen di kuartal kedua.
Karnavian menyatakan bahwa pertumbuhan yang kuat ini mencerminkan aktivitas ekonomi masyarakat yang sehat. Ia menekankan pentingnya para pemimpin untuk memantau pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) agar sesuai dengan target awal.
“Jika pendapatan dan pengeluaran tidak bergerak serta dibawah target, jumlah uang yang beredar akan berkurang. Ekonomi pun melambat,” ujarnya dalam pernyataan yang dirilis di Jakarta pada Jumat.
Ia juga mendesak pemerintah daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan mendukung pertumbuhan sektor swasta, termasuk menyederhanakan proses perizinan usaha untuk menarik investasi dan mendorong kegiatan ekonomi.
Karnavian mencontohkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai model, di mana Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) membantu menjaga stabilitas ekonomi selama pandemi COVID-19.
“Buatlah program-program yang mendukung sektor swasta agar mereka dapat terus berjalan,” tambahnya, menekankan peran pelaku usaha lokal dalam menjaga momentum ekonomi.
Menteri memuji Maluku yang berhasil mempertahankan inflasi tahun-ke-tahun di level 2,30 persen. Ia menyadari tantangan mengelola harga di wilayah kepulauan yang rentan terhadap gangguan pasokan.
“Tidak mudah untuk sebuah wilayah kepulauan. Terutama ketika menghadapi ombak besar, tetapi mempertahankan inflasi pada level itu sepanjang tahun merupakan hal yang sangat bagus,” katanya.
Karnavian juga meminta untuk dilakukan koordinasi menyambut masa liburan Natal dan Tahun Baru, mengikuti instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mengantisipasi peningkatan mobilitas masyarakat.
“Mohon untuk berkonsolidasi. Perhatikan masalah keamanan, dan pastikan pasokan serta stok makanan karena permintaan akan meningkat selama perayaan Natal dan Tahun Baru,” imbuhnya.