Makanan Gratis: Prabowo Bertujuan untuk Menyediakan Makanan bagi Enam Juta Siswa pada Bulan Juli

Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemerintahannya menargetkan untuk mencakup enam juta siswa melalui program Makanan Bergizi Gratis pada akhir Juli 2025. Saat memberikan sambutannya dalam peringatan ulang tahun ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Jawa Barat, pada Sabtu, beliau mengatakan bahwa saat ini 770 ribu siswa sedang mendapatkan manfaat dari program tersebut. “Saya diberitahu bahwa dalam beberapa hari terakhir, 770 ribu anak (telah menjadi penerima program). Pada akhir Februari, akan mencapai 1 juta (siswa) dan seterusnya; semoga pada akhir Juli, akan mencapai enam juta siswa, setidaknya,” ujarnya.

Prabowo menceritakan perjalanan peluncuran program makanan gratis, yang diluncurkan secara bersamaan pada 6 Januari 2025. Menurut Presiden, kelancaran program ini berkat dukungan dari pendahulunya, Joko Widodo (Jokowi), yang menetapkan Badan Ketahanan Pangan Nasional sebagai lembaga pelaksana program tersebut. Prabowo mengatakan bahwa sebelum pelantikannya sebagai presiden Indonesia ke-8 pada Oktober 2024, Widodo telah mendukung transisi pemerintah sehingga program ini dapat segera dilaksanakan pada awal tahun ini.

“Badan Ketahanan Pangan Nasional bisa secepat ini di luar ekspektasi orang karena kita telah bekerja keras jauh sebelum Oktober, sehingga pada bulan Januari, kita bisa memulai program ini,” tambahnya. Implementasi makanan gratis, yang merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo, didorong oleh data yang menunjukkan bahwa 60 persen anak Indonesia tidak mendapatkan nutrisi lengkap dari makanan yang mereka konsumsi. Kepala Badan Ketahanan Pangan Nasional Dadan Hindayana mengatakan bahwa 60 persen anak Indonesia tidak mengkonsumsi susu karena mereka tidak mampu—bukan karena tidak cocok atau karena intoleransi laktosa.

Presiden Prabowo menjelaskan bahwa program makanan gratis akan menargetkan lebih dari 85 juta anak serta ibu hamil pada akhir 2025. Berita terkait: Universitas IPB mendapat pujian untuk pusat penelitian program makanan gratis. Berita terkait: Pemotongan anggaran: Kementerian mengalihkan fokus penelitian pada isu-isu prioritas.

MEMBACA  Siapa yang kalah dalam konflik Gaza, Hamas atau Netanyahu?