Denpasar, Bali (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pada hari Minggu bahwa ia meminta pengusaha AS Elon Musk untuk memberikan kontribusi pada upaya rehabilitasi mangrove.
Luhut juga mengundang Musk untuk hadir pada pembukaan Pusat Penelitian Mangrove Internasional di Bali.
Berbicara di Forum Ekonomi Dunia Tri Hita Karana di Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura (SEZ) di Denpasar, Bali, Luhut mengatakan bahwa ia menyampaikan undangan kepada Musk ketika mereka bertemu sebelumnya.
Luhut mengatakan bahwa ia dan Musk membahas roket Starship, dan yang pertama menawarkan landasan peluncuran untuk roket SpaceX di Biak, Papua.
“Masalah lain yang saya diskusikan dengan dia adalah mangrove. Saya katakan, ‘Kamu selalu berbicara tentang roket dan sebagainya, tetapi kamu juga harus berbicara tentang perubahan iklim, dan salah satu masalahnya adalah mangrove,'” kata Luhut.
Ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki program rehabilitasi ekosistem mangrove di area seluas 600.000 hektar yang tersebar di berbagai wilayah negara.
Penanaman mangrove tahap pertama telah mencapai 200.000 hektar, dan hingga saat ini, program tersebut masih berlanjut.
Musk, sebagai tanggapan, mengatakan bahwa Tesla juga peduli pada lingkungan, kata Luhut.
Pembukaan IMRC akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada hari Minggu.
“Saya pikir ini sangat penting dalam masalah perubahan iklim, dan kita dapat melakukan banyak hal dengan bekerja sama, dan saya senang bahwa SEZ berusaha untuk memfasilitasi hal ini,” kata Luhut.
Musk, pemilik SpaceX, berada di Bali untuk menghadiri peluncuran Starlink. Luhut mengatakan bahwa peluncuran tersebut adalah langkah untuk mengurangi jumlah titik buta internet di daerah terpencil.
Berita terkait: Widodo, Musk akan meluncurkan Starlink di Bali pada 19 Mei
Berita terkait: Menteri bertemu dengan Elon Musk untuk menjelajahi kerjasama dengan Starlink
Penerjemah: Prisca V, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024