Sabtu, 21 Juni 2025 – 11:10 WIB
Jakarta, VIVA – Proses lelang pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tahap kedua di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, akan dimulai pada akhir Juni 2025.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa semua pihak yang terlibat harus menjaga tata kelola pembangunan ibu kota baru ini secara transparan dan akuntabel.
Baca Juga:
KPKNL Tegaskan Lelang Rumah yang Dimenangkan Djan Faridz Sah Secara Hukum
"Kami akan memulai pekerjaan fase kedua pembangunan IKN akhir bulan ini, lelang pekerjaan akan diumumkan," ujarnya saat ditanya tentang kelanjutan proyek di Sepaku, Penajam Paser Utara.
Baca Juga:
Danantara Bakal Suntik Modal Rp 13 Triliun ke Proyek Garapan Chandra Asri
Dia menegaskan bahwa pembangunan tahap kedua harus dilakukan dengan semangat baru dan disiplin yang lebih baik. Tidak boleh ada praktik mark-up progress, suap, atau tindakan tidak etis lainnya.
Suasana KIPP IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim
Foto: ANTARAFOTO/Aditya Nugroho
Baca Juga:
Catat! DJP Lelang 15 Barang Hasil Sitaan, Ada Motor hingga Truk Tronton
"Pekerjaan pasti padat, jadi harus kolaborasi dan sinergi dalam satu tim," tambahnya.
Sebelum pembangunan fase kedua, Otorita IKN dan pihak terkait menyepakati metodologi kerja, penataan lalu lintas proyek, serta koordinasi teknis antar-pihak.
"Semua ini penting untuk mitigasi potensi masalah dan memastikan kelancaran pembangunan," jelasnya.
Kolaborasi antar-pihak sangat penting untuk suksesnya fase kedua, dengan standar tinggi dalam aspek kualitas, lingkungan, dan estetika.
Perlu juga menjaga sempadan sungai, memperhatikan risiko banjir, dan disiplin dalam manajemen waktu karena proyek dimulai di musim hujan dengan waktu pelaksanaan sekitar enam bulan hingga Desember 2025.
Pengelolaan lalu lintas proyek harus diperhatikan, termasuk distribusi material di KIPP IKN agar tidak merusak infrastruktur yang sudah ada.
Truk beton siap pakai harus bersih dan mematuhi aturan ODOL di jalan nasional, kata Basuki Hadimuljono. (Ant)