Lebih dari 2.000 Orang Ikut Tes Penempatan untuk Pekerjaan Perikanan di Korea Selatan

Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 2.261 warga Indonesia yang ingin bekerja di sektor perikanan Korea Selatan melalui skema pemerintah-ke-pemerintah (G-to-G) mengikuti tes keterampilan di Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu.

“Kami mendorong mereka untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin karena akan ada tes wawancara langsung oleh tim dari Korea serta tes terkait pekerjaan yang akan dilakukan,” kata Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani.

Para peserta tes ini dipilih dari lebih dari 10.528 pencari kerja yang terdaftar dalam Sistem Komputerisasi Layanan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Siskop2MI), jelasnya dalam pernyataan pers setelah meninjau tes di Semarang.

Calon pekerja migran dari 25 provinsi, termasuk Papua Tengah dan Nusa Tenggara Timur, mengikuti tes yang diadakan selama tiga hari mulai 18 hingga 20 Juli 2025. Peserta terbanyak berasal dari Jawa.

Mereka bersaing untuk mendapatkan pekerjaan melalui kuota rekrutmen pekerja asing Korea Selatan, yang tahun ini ditetapkan sebanyak 8.200 orang.

Selama peninjauan, Aryani, yang juga dikenal sebagai Christina, memberikan motivasi dan bimbingan kepada peserta tes, serta meminta mereka tetap tenang dan percaya diri dalam tahap seleksi lanjutan.

“Tes keterampilan ini adalah salah satu faktor penentu apakah kalian akan diterima bekerja di Korea Selatan. Jadi, ikuti setiap sesi dengan tenang agar bisa memberikan jawaban baik, tapi jangan terlalu lama berpikir,” ujarnya.

Wamen juga mengingatkan calon pekerja migran tentang pentingnya berperilaku etis dan menjaga nama baik Indonesia saat bekerja di luar negeri.

“Jika lulus dan berhasil bekerja di Korea Selatan, saya harap kalian bisa menjunjung tinggi nama baik Indonesia,” katanya.

Ia menutup sambutannya dengan pesan semangat untuk semua peserta.

MEMBACA  Judul: Bobby Nasution Diperjuangkan Aktivis: Plat BK/BB untuk Optimalisasi PAD

“Kesuksesan membutuhkan perjuangan. Tapi, dengan persiapan matang, usaha tanpa lelah, serta doa orang tua, semua impian bisa terwujud,” tambahnya.

Tes keterampilan ini diselenggarakan oleh Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) bekerja sama dengan Human Resources Development Service of Korea (HRDK).

Para peserta mengikuti serangkaian tes selama tiga hari, mulai dari wawancara hingga tes fisik dan keterampilan dasar, yang semuanya dilaksanakan oleh HRDK.

Tes ini menegaskan komitmen KP2MI dalam memastikan tata kelola pekerja migran yang bermartabat.

Berita terkait: