Minggu, 24 Agustus 2025 – 18:40 WIB
Jakarta, VIVA – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menilai ruang laktasi atau ibu menyusui sampai kaum difabel lebih diprioritaskan dalam perjalanan kereta jarak jauh.
Baca Juga:
Gibran Sebut Usulan Gerbong Khusus Perokok Tak Sinkron dengan Program Presiden
Hal itu ditekankan Gibran merespons usulan dari salah satu anggota DPR yang menilai perlunya gerbong khusus perokok untuk perjalanan kereta jarak jauh.
“Kalau ada ruang fiskal, menurut pendapat saya pribadi, lebih baik diprioritaskan untuk misalnya ibu hamil, ibu menyusui, balita, lansia, kaum difabel,” kata Wapres Gibran, Minggu, 24 Agustus 2025.
Baca Juga:
Gibran Hormati Independensi KPK yang Tangkap Wamenaker Immanuel Ebenezer
Gibran menilai bahwa dalam perumusan kebijakan untuk masyarakat, harus ditentukan dulu skala prioritas sesuai kebutuhan.
Menurut Gibran, kalau ada ruang fiskal yang bisa dianggarkan PT KAI, lebih baik diprioritaskan untuk ibu hamil, ibu menyusui, lansia, hingga kaum difabel.
Baca Juga:
Momen Aisar Khaled Nonton Pacu Jalur Bareng Wapres Gibran
“Misalnya ada ruang laktasi di gerbongnya, mungkin toiletnya, kamar mandinya bisa dilebarkan supaya ibu-ibu bisa ganti popok bayi dengan lebih nyaman. Saya kira itu lebih prioritas. Sekali lagi, dalam perumusan kebijakan ada skala prioritasnya,” kata Gibran.
Oleh karena itu, Gibran minta maaf kepada anggota DPR yang mengusulkan gerbong khusus perokok karena semua perumusan kebijakan akan mempertimbangkan skala prioritas kebutuhan masyarakat.
Tapi, semua aspirasi dari anggota DPR untuk peningkatan pelayanan KAI akan ditampung.
“Apakah mungkin ada kebutuhan-kebutuhan lain yang mungkin lebih prioritas? Silakan, ini semua untuk kebaikan KAI ke depannya, untuk peningkatan pelayanan KAI. Saya mohon maaf kepada bapak/ibu anggota dewan yang terhormat, masukannya kami tampung, tapi ada hal-hal lain yang lebih prioritas,” tambah Gibran.
Sebelumnya, Anggota DPR RI Nasim Khan mengusulkan agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyediakan gerbong khusus untuk perokok di kereta api jarak jauh.
Usulan ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin pada Rabu (20/8).
Menanggapi hal itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan semua layanan kereta api yang dioperasikan tetap bebas asap rokok, sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan seluruh penumpang. (Ant)
Halaman Selanjutnya
Tapi, semua aspirasi dari anggota DPR untuk peningkatan pelayanan KAI akan ditampung.