Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol di Indonesia sedang melakukan persiapan menjelang libur Lebaran 2025. Salah satu langkah yang akan diambil adalah penambahan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di rest area.
Jasa Marga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk PT PLN (Persero), dalam upaya meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di jalan tol. Foto: Sindonews/Danang Arrdian
Melalui anak usahanya PT Jasamarga Related Business (JMRB), Jasa Marga telah memiliki 22 titik SPKLU di 27 Rest Area Travoy yang dikelolanya. Penambahan ini dilakukan untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik di jalan tol.
Kepala Corporate Communication and Community Development Group Jasa Marga, Lisye Octaviana, menjelaskan bahwa jumlah SPKLU tersebut telah meningkat dibandingkan dengan tahun 2023. Pada saat itu, Jasa Marga hanya memiliki 7 SPKLU di 27 Rest Area Travoy.
“Selain penambahan fisik SPKLU, Jasa Marga juga melakukan peningkatan fitur dengan mengganti tipe Socket Charging di SPKLU dari AC Charging menjadi Fast Charging, sehingga pengendara hanya membutuhkan waktu 15-30 menit untuk mengisi baterai kendaraan listriknya,” ujar Lisye.
Dari 22 titik SPKLU tersebut, Jasa Marga baru saja menambahkan 15 SPKLU di 15 titik Rest Area Travoy pada akhir tahun 2024. Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pelanggan yang menggunakan kendaraan listrik dalam perjalanan panjang.
Penambahan SPKLU ini merupakan hasil kerja sama Jasa Marga dengan berbagai pihak, termasuk PT PLN (Persero), sebagai bentuk kolaborasi BUMN. Selain memperluas jaringan SPKLU, kerja sama ini juga bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan.
Jasa Marga juga memasang panel surya di beberapa titik Rest Area Travoy, seperti di Rest Area Travoy KM 207A ruas Palikanci, KM 379A ruas Batang-Semarang, KM 792A dan KM 792B ruas Gempol-Pasuruan, serta KM 66A dan KM 66B ruas Pandaan-Malang.
“Pemasangan panel surya ini dilakukan untuk memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Dengan teknologi fotovoltaik (solar cells) pada panel surya, energi matahari dapat diubah menjadi listrik untuk pengelolaan energi listrik di Rest Area secara lebih efisien,” kata Lisye.