“Purwakarta, Jawa Barat (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong platform media sosial untuk menyaring konten negatif guna memastikan ruang digital yang aman bagi anak-anak.
“Teknologi mereka lebih canggih, jadi kami berharap mereka akan menjadi yang pertama dalam menanggalkan konten negatif dari platform mereka,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid di sini pada hari Rabu.
Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri untuk membuat ranah digital ramah anak dengan menanggalkan situs-situs yang berdampak negatif pada anak-anak.
Platform online harus bekerjasama dalam upaya tersebut dan menyaring konten mereka sehingga anak-anak terpapar konten yang baik di Internet, tegasnya.
Pemerintah telah berkomunikasi dengan platform seperti Instagram, Facebook, X, dan TikTok, meminta mereka untuk mematuhi regulasi-regulasi terkait konten negatif.
Hafid mengatakan bahwa selama masa jabatannya, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menanggalkan 1,4 juta situs negatif.
Namun, tanpa pengawasan di lapangan, konten negatif masih bisa menyebar di platform lain, peringatannya.
Oleh karena itu, ia mengundang orangtua dengan anak di bawah umur yang aktif menggunakan gadget untuk menegakkan aturan Internet yang sehat.
Sekolah juga dapat melarang penggunaan ponsel selama kegiatan belajar mengajar atau di lingkungan sekolah.
Ia berharap bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Pelaksanaan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak akan membantu mengurangi kecanduan konten digital dan memberantas perjudian online.
Berita terkait: Menteri menegaskan kewajiban platform digital untuk perlindungan anak
Berita terkait: Presiden mengesahkan regulasi perlindungan anak di ruang digital
Berita terkait: Menciptakan ruang digital yang aman untuk anak-anak
Berita terkait: Kementerian, KPAI berupaya memastikan ruang digital yang aman untuk anak
Translator: Fitra Ashari, Yashinta Difa
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025″