Lampung Kembangkan Ekosistem Pariwisata untuk Dukung Ekonomi Pedesaan

Bandarlampung, Lampung (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Lampung sedang berupaya mengembangkan ekosistem pariwisata di provinsi tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa.

“Pemerintah Provinsi Lampung saat ini membangun ekosistem pariwisata,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lampung, Bobby Irawan, di sini pada Sabtu.

“Ekosistem pariwisata akan terintegrasi dari hulu ke hilir, di mana masyarakat lokal di daerah wisata atau desa wisata akan dilibatkan dalam pelaksanaannya,” jelasnya.

Provinsi ini bertujuan memastikan kegiatan pariwisata tidak hanya sekadar acara kecil, tambahnya.

Sebagai bagian dari pengembangan ekosistem, provinsi akan fokus menyelenggarakan program pariwisata sepanjang tahun. Juga akan ada acara dan festival tahunan, didukung oleh agen perjalanan.

Destinasi wisata juga akan bermitra dengan masyarakat setempat dan UMKM untuk menyediakan makanan, oleh-oleh, serta layanan lainnya, paparnya.

Akomodasi dan jasa pemandu wisata akan dikelola bersama warga yang tinggal di atau dekat desa wisata, lanjutnya.

“Kami kembangkan model kolaborasi ini, dan pemerintah daerah akan membantu promosi serta memfasilitasi komunikasi dengan investor untuk menumbuhkan iklim investasi pariwisata,” ungkapnya.

Selain itu, pemerintah provinsi juga berencana meningkatkan kapasitas pelaku usaha pariwisata dengan memberikan pelatian kepada pemandu dan pengelola destinasi di desa wisata agar layanannya berkualitas dan profesional.

“Kami akan terus promosikan potensi ini karena memberikan manfaat ekonomi bagi warga dan membantu meningkatkan kesejahteraan,” tambahnya.

Lampung menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan pada 2025. Berdasarkan Sistem Informasi Pariwisata Nasional, terdapat 677 destinasi wisata yang tersebar di 15 kabupaten/kota di provinsi ini.

Berita terkait: [Tautan terkait]
Berita terkait: [Tautan terkait]
Berita terkait: [Tautan terkait]

Penerjemah: Ruth, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  PUPR Berharap Penurunan Kabel yang Tidak Teratur di Jalan Protokol Depok Selesai Tahun Ini