Sabtu, 29 November 2025 – 16:00 WIB
Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Taufik Hidayat, memimpin Rapat Koordinasi untuk menyelesaikan masalah dualisme cabang olahraga di Graha Kemenpora, pada Kamis 27 November 2025 yang lalu. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Presiden Prabowo Subianto melalui Menpora Erick Thohir.
Baca Juga :
Rakor itu dihadiri oleh Sekjen Komite Olimpiade Indonesia Wijaya Mithuna Noeradi, Sekjen KONI Lukman Djajadikusuma, dan Waketum III Kormi Reza Oktoberia. Semua pihak diminta untuk duduk bersama dan menyamakan langkah mengenai masalah induk organisasi olahraga yang selama ini berjalan dobel.
Wamenpora Taufik menekankan bahwa Presiden Prabowo memberikan perhatian besar kepada semua cabang olahraga. Menurut dia, Presiden ingin semua federasi berjalan sesuai aturan supaya pembinaan atlet bisa kembali optimal.
Baca Juga :
Indonesia Akan Bangun Pusat Pelatihan Olahraga Terbaik se Asia Tenggara
Dia menyampaikan bahwa Kemenpora mendapat mandat khusus untuk menyelesaikan masalah dualisme kepengurusan yang selama bertahun-tahun telah menghambat prestasi nasional.
“Kita ingin tahun depan lebih fokus, pembinaan atlet dan cabang-cabang olahraga yang lain. Memang ini menjadi tanggung jawab kita, sesuai arahan dari Bapak Presiden yang sangat peduli terhadap semua cabor,” kata Taufik dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu, 29 November 2025.
Baca Juga :
Indonesia Ditunjuk Jadi Tuan Rumah FIFA Series 2026, Erick Thohir: Kepercayaan Besar dari FIFA
Wamenpora juga mengungkapkan bahwa beberapa cabor akan diprioritaskan sampai tahun 2028. Daftarnya nanti akan diumumkan langsung oleh Menpora Erick Thohir. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya kerjasama antar komite agar pembangunan olahraga nasional lebih terarah.
“Kami ingin mempersatukan, kita ingin menyamakan persepsi setelah kita rapat di Kemenpora ini,” tegasnya.
Salah satu isu yang dibahas adalah masih adannya cabang olahraga yang terdaftar ganda di KONI dan Kormi. Taufik berpendapat bahwa kondisi ini harus segera dipetakan. Dia menjelaskan bahwa Kemenpora ingin menentukan dengan jelas cabor mana yang seharusnya berada di bawah KONI dan mana yang di Kormi.
“Jangan sampai ada yang sudah terdaftar di KONI, tetapi juga terdaftar di Kormi,” ujarnya.
Selain itu, Wamenpora meminta laporan detail tentang cabor mana saja yang sampai sekarang masih terjebak dalam dualisme kepengurusan. Dia menegaskan bahwa Presiden Prabowo sudah memberikan perhatian serius pada masalah ini. Taufik menyampaikan bahwa saat Menpora bertemu Presiden, Prabowo menanyakan sampai kapan dualisme ini dibiarkan terjadi, karena atlet adalah pihak yang paling dirugikan.
Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut, dia mendorong KONI dan KOI untuk membuka secara transparan daftar cabang olahraga yang masih bermasalah beserta langkah penyelesaiannya. Dia berharap KONI dan KOI bisa menyelesaikan masalah tersebut dan memberikan gambaran yang jelas, karena menurut dia kondisi ini berpotensi merugikan para atlet di masa depan.