“Kurikulum Berbasis Cinta, yang saat ini sedang menjalani uji publik, tidak dimaksudkan untuk menggantikan kurikulum nasional yang ada tetapi lebih untuk memperkaya kurikulum yang ada di lembaga pendidikan Islam, demikian disampaikan oleh Kementerian Agama.
“Kurikulum Berbasis Cinta membawa semangat baru ke dalam kurikulum yang ada. Ini bukanlah revisi tetapi pendekatan baru yang lebih berbasis karakter, spiritual, dan kontekstual,” ungkap Direktur Kurikulum Madrasah, Fasilitas, Urusan Institusi, dan Urusan Siswa Kementerian Agama, Nyayu Khodijah, di sini pada hari Rabu.
Khodijah menjelaskan bahwa kurikulum ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang berakar pada kasih sayang, termasuk cinta terhadap lingkungan.
Tindakan terkait kesadaran lingkungan, seperti penanaman pohon dan pelestarian alam, dianggap penting dalam proses belajar siswa.
Khodijah menjelaskan bahwa pengembangan Kurikulum Berbasis Cinta dimulai pada bulan Januari 2025 dan telah melalui lima tahap revisi.
Uji publik telah dilakukan secara bertahap, dengan ribuan peserta dari berbagai latar belakang, termasuk kepala madrasah, guru, pengawas, akademisi, dan tokoh nasional, terlibat.
Menurut Khodijah, Kementerian Agama telah menyiapkan peta jalan untuk penerapan bertahap Kurikulum Berbasis Cinta.
Pelatihan guru dan lokakarya untuk kurikulum ini akan berlangsung dari Mei hingga Juni 2025, dengan penerapan terbatas dimulai pada bulan Juli 2025.
“Madrasah akan berfungsi sebagai lokasi uji coba untuk Kurikulum Berbasis Cinta. Namun, ini bukan hanya untuk madrasah tetapi juga untuk guru pendidikan agama Islam di sekolah umum, serta ustaz dan ustazah di pesantren,” katanya.
Dia menyatakan bahwa evaluasi kurikulum ini akan terus berlanjut hingga akhir 2026 untuk memastikan efektivitasnya dan kesiapannya untuk penerapan lebih luas.
“Selain itu, uji publik membangun rasa memiliki di antara semua pemangku kepentingan. Kurikulum ini muncul dari kolaborasi, bukan keputusan sepihak,” tambahnya.
Berita terkait: Indonesia akan meluncurkan ‘Kurikulum Cinta’ di sekolah Islam
Berita terkait: Menteri usulkan pengajaran mata pelajaran produktivitas di perguruan tinggi
Berita terkait: Kementerian akan memasukkan pencak silat dalam kurikulum sekolah
Translator: Asep, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025″