Kunjungan luar negeri Prabowo penting dalam meningkatkan hubungan luar negeri: DPR

Deputi Ketua DPR Saan Mustopa menyatakan bahwa agenda kunjungan negara Presiden Prabowo Subianto penting untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan kekuatan global utama.

“Prabowo baru saja dilantik (sebagai presiden), dan penting untuk berkomunikasi (dengan negara lain) melalui kunjungan negara guna membangun hubungan bilateral,” ujar Mustopa saat ditemui di sini pada Sabtu.

Ia menekankan perlunya Indonesia mengintensifkan hubungan bilateral dengan negara asing untuk memperkuat posisi negara dalam politik dunia.

Selain itu, menjalin hubungan yang baik dengan negara lain dapat mendukung upaya Indonesia untuk memperkuat pertahanan dan keamanan serta, yang terpenting, meningkatkan investasi asing.

“Kita membutuhkan investasi dan bantuan dari luar negeri juga,” ujarnya.

Presiden Prabowo Subianto telah memulai tur lima negaranya ke Tiongkok, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Britania Raya.

Kepala negara berangkat dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (8 November), sekitar pukul 10.25 waktu setempat, menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia. Ia memulai agenda kunjungan negara dengan Tiongkok.

Selama kunjungan negara pertamanya ke Beijing, Prabowo dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC) Zhao Leji.

Prabowo akan melanjutkan perjalanannya ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden.

Setelah dua pertemuan bilateral tersebut, Prabowo akan menghadiri KTT APEC di Lima, Peru, dan KTT G20 di Brasil.

Prabowo juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Britania Raya Keir Starmer dan mengunjungi beberapa negara di Timur Tengah.

Kunjungan luar negeri ini oleh Prabowo mencerminkan komitmen Indonesia untuk menghormati, menjaga, dan memperkuat hubungan diplomatik yang baik dengan negara-negara tersebut.

Berita terkait: Prabowo Indonesia bertemu dengan Ketua NPC Tiongkok Zhao Leji

MEMBACA  Ganjar: Tidak Ada Utang, Tidak Ada Ketinggalan dalam Menguatkan Industri Pertahanan Domestik

Berita terkait: Indonesia berminat belajar dari Tiongkok tentang menghapus kemiskinan: Prabowo

Penerjemah: Walda M, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024