KSP mendesak tindakan terhadap harga pangan di Indonesia Timur

Jakarta (ANTARA) – Plt Deputi II Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono menyatakan bahwa harga pangan yang tinggi di Indonesia bagian timur seharusnya tidak diterima sebagai hal yang normal.

“Dari hasil pemantauan, harga kebutuhan pokok di Maluku, Papua, dan semua provinsi di Indonesia bagian timur cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan di daerah lain,” katanya ketika ditemui setelah Rapat Koordinasi Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan para pemangku kepentingan di Jakarta pada Jumat.

“Kami tidak ingin memperlakukan situasi ini sebagai sesuatu yang biasa, dan kami harus menemukan solusi atas masalah ini,” tegasnya.

Menurut data yang disajikan dalam rapat koordinasi, harga cabai merah di Indonesia bagian timur berkisar antara Rp76.923 hingga Rp100.625 per kilogram, jauh di atas Harga Acuan Pembelian (HAP) sebesar Rp37 ribu hingga Rp55 ribu per kg.

Selain itu, harga cabai rawit merah di Papua Tengah adalah antara Rp87.682 dan Rp118.214 per kg, jauh melebihi HAP sebesar Rp40 ribu hingga Rp57 ribu per kg.

Sementara itu, harga bawang merah tertinggi di Indonesia bagian timur berada di Provinsi Papua Selatan, yaitu Rp64.375 per kg, yang berada di atas HAP yang ditetapkan sebesar Rp36.500 hingga Rp41.500 per kg.

Priyono kemudian menekankan pentingnya kolaborasi bersama untuk menurunkan harga bahan pokok ini, mengikuti mandat Presiden Prabowo Subianto.

Berita terkait: Papua Tengah: Gubernur periksa harga pangan menyambut tahun baru

“Mengendalikan harga, terutama harga bahan pokok, adalah salah satu prioritas nasional presiden. Oleh karena itu, KSP selalu memantau harga pangan strategis setiap hari, dan kami melaporkannya setiap minggu dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Regional di Kementerian Dalam Negeri,” jelasnya.

MEMBACA  AS mengatakan Israel tidak melanggar hukumnya terhadap pemblokiran bantuan di Gaza.

Ia juga menyarankan solusi jangka pendek untuk masalah ini dengan membentuk kemitraan strategis di antara pemerintah Indonesia bagian timur, produsen, distributor, dan pelaku bisnis.

“Dengan begitu, kami berharap pasokan akan lebih lancar, dan juga akan ada bantuan atau subsidi untuk transportasi dari berbagai pihak, mengingat biaya logistik yang tinggi,” katanya.

Ia menekankan perlunya kerja sama dari semua pihak terkait untuk mengendalikan dan menurunkan harga bagi masyarakat di Indonesia bagian timur.

Berita terkait: Menteri mencari peningkatan harga pangan di Indonesia bagian timur

Translator: Arnidhya Nur Z, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025