Kronologi Program Trans7 yang Dinilai Melecehkan Pondok Pesantren dan Kiai

Selasa, 14 Oktober 2025 – 20:34 WIB

Kediri, VIVA – Stasiun televisi Trans7 lagi jadi sorotan publik setelah programnya, Xpose Uncensored, nayangin segmen yang nyinggung Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo di Kediri, Jawa Timur, sama pengasuhnya, KH Anwar Manshur. Tayangan yang disiarin pada 13 Oktober 2025 itu dianggap melecehkan martabat kiai dan kehidupan pesantren.

Baca Juga:
Fenomena Zikir Digital: Aplikasi Religi yang Makin Digemari Umat Muslim di Indonesia

Judul segmennya juga dianggap provokatif, yaitu “Santrinya Minum Susu Aja Kudu Jongkok, Emang Gini Kehidupan Pondok?”. Tayangan ini picu gelombang protes dari kalangan santri, alumni, dan masyarakat umum. Tagar #BoikotTRANS7 juga rame di media sosial X sejak Selasa pagi, 14 Oktober 2025.

Potongan video durasi 1 menit 13 detik yang nyebar luas di media sosial tunjukkan santri jalan sambil duduk atau ngesot buat cium tangan kiai. Tapi yang bikin publik marah adalah narasi dalam tayangan itu.

Baca Juga:
Sejarah Ponpes Lirboyo dari Pusat Studi Islam hingga Libatkan Santri dalam Peristiwa Kemerdekaan

“Kedua kiai yang kaya raya tapi umat yang kasih amplop. Bukan cuma santri anak-anak tapi bapak-bapak juga ketemu kiyainya masih ngesot buat cium tangan. Dan yang bikin heran, yang cium tangan itu juga yang kasih amplop. Netizen curiga nih bahwa mungkin ini sebabnya kiai makin kaya, mobilnya mewah sampai harga miliaran, sarungnya aja merek termahal dari harga sekitar Rp 400 ribuan sampai Rp 12 jutaan gitu. Satu keluarga sanak saudara dapet duitnya, padahal kalau kaya raya, umatnya yang dikasih nggak sih? Tapi ya gimana, dengan kasih amplop ke kiyai diharapkan bisa dapet berkah, kalau nggak ambil hikmahnya aja dah,” begitu isi narasi videonya.

MEMBACA  Membaca Al-Qur’an dan Berselawat Sebelum Tidur: Perintah Rasulullah SAW bagi Muslimah

Narasi itu dianggap menghina tradisi hormat santri ke kiai dan bikin kesan negatif tentang pesantren. Banyak pihak nilai penyajian tayangan ini nggak proporsional dan berpotensi bikin salah paham di masyarakat.

Baca Juga:
Puluhan Santri Geruduk Rumah Ridwan Kamil Imbas Atalia Minta Izin Ponpes Al Khoziny Dievaluasi

MUI Desak KPI Tegur Trans7
Majelis Ulama Indonesia (MUI) langsung bereaksi keras terhadap tayangan itu. Ketua MUI Bidang Infokom, KH Masduki Baidlowi, nilai program itu nggak profesional dan sangat tendensius.

“MUI minta sesuai regulasi dan peraturan yang ada agar Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI menegur Trans7 karena penyiarannya sangat tendensius. Yang disinggung ini pesantren besar berpengaruh, tokohnya juga pengurus PBNU,” kata KH Masduki Baidlowi dikutip dari laman resmi MUI, Selasa, 14 Oktober 2025.

Halaman Selanjutnya
Source : Dok. Istimewa