Kota Nusantara dirancang berdasarkan prinsip ekonomi hijau: OIKN

Desain untuk ibu kota baru (IKN) Nusantara, yang saat ini sedang dikembangkan di Provinsi Kalimantan Timur, konsisten dengan beberapa prinsip terkait ekonomi hijau, demikian dijelaskan oleh Otoritas IKN (OIKN) Nusantara.

“IKN Nusantara didesain sesuai dengan prinsip ekonomi hijau,” ujar Juru Bicara OIKN Troy Pantouw dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Minggu.

Ia mencatat bahwa prinsip-prinsip ekonomi hijau meliputi harmoni dengan alam. Dalam konteks ini, pemerintah Indonesia memperkirakan lebih dari 65 persen lahan pengembangan Nusantara akan diperuntukkan sebagai ruang hijau, katanya.

Pantouw kemudian menjelaskan prinsip kedua, emisi karbon rendah, dengan mengatakan bahwa ibu kota masa depan diharapkan akan memprioritaskan penggunaan sumber daya energi baru dan terbarukan untuk memenuhi kebutuhannya.

Ia melanjutkan untuk berbicara tentang sirkularitas dan ketahanan, sebagai prinsip ketiga, mencatat bahwa lebih dari 10 persen lahan di IKN Nusantara telah ditetapkan untuk kegiatan produksi pangan.

Pejabat tersebut juga menekankan bahwa pemerintah sedang mengembangkan Nusantara sebagai kota pintar dan hijau yang pembangunannya ditargetkan selesai pada tahun 2045.

Ia juga menyoroti bahwa OIKN telah merumuskan Strategi Nol Netto Nusantara 2045 dan Ulasan Lokal Sukarela Nusantara (VLR)

“Nusantara adalah ibu kota pertama di dunia yang menyampaikan VLR-nya ke PBB,” tegasnya.

Ia kemudian berbicara tentang OIKN yang telah merumuskan strategi untuk memastikan bahwa pembangunan Nusantara tidak memicu bencana alam dan konflik dengan ekosistem fauna lokal.

“OIKN juga telah merancang koridor fauna, yang terdiri dari koridor alami dan buatan, dalam upaya untuk meminimalkan potensi konflik antara manusia dan hewan,” katanya.

Dalam upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan, OIKN telah berupaya untuk meningkatkan jumlah ruang terbuka hijau di Area Inti Pemerintahan Nusantara.

MEMBACA  Ekonomi Kualitas Pekerjaan - Melampaui Gaji

“Semua upaya ini merupakan bukti komitmen OIKN untuk mewujudkan keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. Kami bertujuan untuk memastikan bahwa IKN menjadi kota ibu kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” demikian disimpulkan olehnya.

Berita terkait: Di masa depan, pembangunan Kota Nusantara tidak akan memerlukan APBN: OIKN

Berita terkait: OIKN akan meluncurkan Pusat Komando IKN di Nusantara minggu ini