Gempa M8,6 di Rusia, BNPB Minta Warga Pesisir Gorontalo-Papua Kosongkan Pantai Sampai Peringatan Tsunami Dicabut
loading…
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, meminta pemda dan Forkopimda di Gorontalo sampai Papua untuk mengarahkan warga pesisir agar menjauhi pantai hingga peringatan dini tsunami ditarik. Foto: Ist
JAKARTA – Abdul Muhari mengimbau pemerintah daerah dan Forkopimda dari Gorontalo hingga Papua supaya menginstruksikan masyarakat pesisir meninggalkan pantai sampai peringatan dini tsunami dicabut BMKG. Peringatan ini untuk mencegah dampak gempa M8,8 di Jepang yang mempengaruhi Jayapura sekaligus mengantisipasi korban jiwa akibat tsunami.
Hal ini merespons potensi tsunami pasca gempa M8,6 di Kamchatka, Rusia. "Jangan sampai lengah. Saat tsunami Jepang 2011 mencapai Papua, ketinggian di Jayapura hanya 33 cm, tapi di teluk Youtefa bisa capai 3,8 meter karena efek amplifikasi. Makanya, daerah pantai berbentuk teluk harus dikosongkan," jelas Aam, panggilan akrab Abdul Muhari, dalam konferensi pers virtual (30/7/2025).
Baca juga: 8 Fakta Penyebab Gempa Bumi di Rusia
"Tsunami 50 cm bisa mematikan. Tahun 2011 ada korban di Jayapura. Jangan terulang. Waspadai dan kosongkan pantai sampai BMKG cabut peringatan," tambahnya.
Aam menekankan agar warga tidak beraktifitas di pesisir selama perkiraan waktu kedatangan gelombang tsunami. "Jangan main di pantai 2-3 jam setelah peringatan, karena gelombang bisa datang berulang," ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan analisis dampak gempa tektonik M8,6 di Kamchatka, Rusia, dengan episenter di 52,51° LU; 160,26° BT, kedalaman 18 km (30/7/2025).