Korban Tewas Runtuhnya Gedung di Sidoarjo Capai 67 Jiwa

Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) – Jumlah korban dalam runtuhnya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, telah dikonfirmasi menjadi 171 menurut Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas).

Kepala Basarnas Mohammad Syafii melaporkan pada Selasa bahwa 104 orang selamat, sedangkan 67 lainnya meninggal dunia.

“Delapan korban ditemukan dalam keadaan tidak lengkap,” tambahnya.

Syafii mengatakan pemerintah memutuskan untuk mengakhiri operasi pencarian dan pertolongan, yang dimulai segera setelah gedung empat lantai itu runtuh pada 29 September. Semua korban telah dievakuasi dari reruntuhan.

Dia mengonfirmasi bahwa semua korban meninggal telah diserahkan kepada tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Polda Jawa Timur untuk diidentifikasi.

Meskipun proses evakuasi telah berakhir, pihak berwenang akan melanjutkan tindak lanjut, termasuk menyelidiki penyebab keruntuhan. Syafii mengatakan Basarnas telah menyelesaikan tugasnya dalam operasi ini.

Dia menyampaikan harapan agar ponpes tersebut segera pulih dan kembali menjalankan aktivitas belajar mengajar seperti biasa.

Pemerintah Jawa Timur berjanji akan memantau secara ketat proses pembangunan ulang untuk memastikan keamanan struktur dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Ketua Ikatan Alumni Al Khoziny Zainal Abidin mengatakan para guru dan pengurus sekolah akan segera bertemu untuk membahas rencana melanjutkan program pendidikan.

“Guru dan pengurus akan berkumpul untuk membahas mekanisme melanjutkan program pendidikan kami,” ujarnya.

Abidin mendorong semua pihak untuk mempercayai aparat dan menunggu hasil resmi penyelidikan tentang penyebab keruntuhan.

Kejadian ini menjebak lebih dari 100 orang yang sedang melaksanakan salat di ruang salat lantai dasar. Pemerintah dengan cepat mengerahkan personel dan peralatan untuk membantu evakuasi.

Pasca tragedi ini, Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah pejabat tinggi menyerukan tinjauan nasional terhadap standar keamanan struktur di pondok pesantren untuk mencegah insiden serupa.

MEMBACA  Insentif Pemerintah untuk Pengembangan Pabrik Etanol di Indonesia