Korban Tewas Capai 20 Orang, Tiga Masih Dinyatakan Hilang

Rabu, 19 November 2025 – 22:43 WIB

Jakarta, VIVA – Pencarian untuk korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah sudah memasuki hari ketujuh pada tanggal 19 November 2025.

Tim SAR gabungan berhasil menemukan dua jenazah lagi dari timbunan material longsor. Menurut data terbaru dari posko bencana di desa tersebut, total korban yang meninggal dunia sekarang menjadi 20 orang.

“Korban meninggal sebanyak 20 orang, sementara tiga orang lainnya masih dinyatakan hilang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam pernyataannya.

Berdasarkan prosedur standar Basarnas, operasi SAR seharusnya berlangsung selama tujuh hari, tetapi dalam pelaksanaanya diperpanjang sampai 10 hari. Perpanjangan ini dilakukan karena permintaan keluarga korban, jumlah korban hilang yang tinggal sedikit, dan atas perintah dari Kepala BNPB.

Karena itu, Basarnas sebagai pemimpin sektor pencarian memutuskan untuk menambah waktu pencarian selama tiga hari ke depan. Pencarian besok akan difokuskan di dua lokasi worksite yang diduga menjadi tempat para korban.

Sementara itu, Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 3,9 hektar untuk membangun hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi warga yang terkena dampak longsor.

Lahan tersebut terletak di Desa Jenang, sekitar dua kilometer dari Desa Cibeunying. Proses pendataan warga yang akan direlokasi masih terus dilakukan oleh pemerintah desa. Saat ini, sudah terdata sebanyak 296 Kepala Keluarga.

Pembangunan huntara akan dipercepat supaya para pengungsi yang saat ini tinggal di tempat pengungsian segera dapat tempat tinggal yang lebih layak. Saat ini, warga mengungsi di tiga titik, yaitu Balai Desa Cibeunying, MTS SS Cibeunying, dan Masjid Baeturrohman Wanasari.

MEMBACA  Pembicaraan Global tentang Plastik Gagal Akibat Negara-Negara yang Masih Terbelah