Korban Ledakan Sekolah di Jakarta Utara Bertambah Jadi 96 Orang, Polisi Konfirmasi

Jakarta (ANTARA) – Jumlah korban ledakan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 72 Jakarta Utara pada hari Jumat (7 November) telah meningkat menjadi 96 orang, menurut pengumuman Metro Jaya Polri.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Metro Jaya, Komisaris Besar Budi Hermanto, menyatakan bahwa jumlah terbaru ini berdasarkan data paling anyar yang didapat pihaknya dan telah diumumkan sebelumnya oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Jumlah korban yang kami umumkan dalam doorstop kemarin adalah 54, namun datanya tetap dinamis. Data terkini menunjukkan jumlah korban sekarang menjadi 96 orang,” ujar Hermanto dalam konferensi pers pada Sabtu.

Peningkatan ini disebabkan oleh masuknya korban-korban baru ke fasilitas kesehatan dan verifikasi ulang yang dilakukan oleh petugas, begitu dia menjelaskan.

Hermanto menyebutkan bahwa 67 dari korban telah dipulangkan dari rumah sakit, sementara 29 lainnya masih menjalani perawatan medis di beberapa rumah sakit di Jakarta Pusat.

“14 korban dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, 14 lainnya di Rumah Sakit Yarsi, dan satu orang di Rumah Sakit Pertamina,” jelasnya.

Keluarga diperbolehkan mengatur pengobatan untuk anak-anak mereka sesuai dengan yang paling nyaman menurut mereka, kata perwira polisi itu menanggapi pertanyaan tentang satu-satunya korban yang dirawat di Rumah Sakit Pertamina. “Para korban telah ditangani di puskesmas, klinik TNI AL, atau rumah sakit rujukan,” tambahnya.

Ledakan terjadi pada hari Jumat di masjid SMAN 72, melukai puluhan orang, kebanyakan adalah siswa, dengan luka bakar dan luka akibat serpihan, serta memicu kepanikan di kalangan siswa, staf, dan warga sekitar.

Saksi mata mengatakan ledakan terjadi saat siswa dan guru sedang menunaikan shalat Jumat. Ledakan pertama dilaporkan terjadi selama khotbah, diikuti oleh ledakan kedua dari arah lain. Replika senjata dilaporkan ditemukan di sekolah setelah ledakan.

MEMBACA  Roy Suryo Bersiap Menghadapi Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Ijazah

Investigasi pendahuluan telah mengidentifikasi salah satu siswa sekolah tersebut sebagai pelaku yang diduga. Meskipun perundungan (bullying) dilaporkan sebagai motif yang mungkin, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengingatkan untuk tidak langsung mengambil kesimpulan mengenai faktor perundungan tersebut.

Berita terkait: Menteri janjikan keselamatan anak setelah ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara

Berita terkait: Polri identifikasi tersangka di balik ledakan sekolah di Jakarta

Berita terkait: Prabowo perintahkan perawatan prioritas untuk korban ledakan sekolah di Jakarta