Korban Investasi Bodong Kehilangan Ratusan Juta, Kecewa pada Polres Jakarta Timur

Sabtu, 28 Juni 2025 – 10:16 WIB

Jakarta, VIVA – Seorang wanita bernama Vera mengaku menjadi korban investasi bodong dengan total kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Baca Juga:
Barang Bukti Diklaim Hilang dan Digadai, Korban Investasi Bodong Lapor ke KPK

Pada Februari lalu, Vera melaporkan kejahatan ini ke Polres Metro Jakarta Timur (Polres Jaktim) dengan nomor laporan: B/379/II/2025/SPKT/Polres Metro Jakarta Timur.

Vera menjelaskan bahwa penipuan ini berawal dari perkenalannya dengan seseorang berinisial RW, yang menawarkan skema investasi. Sayangnya, hingga batas waktu yang dijanjikan, Vera tidak menerima keuntungan apa pun.

Baca Juga:
Polda Metro Jaya Usut Kasus Dugaan Pengelapan Dana Arisan Bodong Rp1,8 Miliar yang Libatkan Selebgram

"RW meyakinkan saya untuk menanam uang dalam skema investasi yang ternyata tipuan. Saya tidak pernah dapat deviden," ujarnya dalam keterangan ke media, Jumat siang, 27 Juni 2025.

Rekaman CCTV Saat Jaminan Mobil Milik Pelaku Diambil Paksa
Foto: VIVA.co.id/Natania Longdong

Baca Juga:
Rugi Rp63 Miliar, Ratusan Korban Investasi Bodong Ngamuk dan Segel Pegadaian Pamekasan!

RW sempat menjaminkan mobil sebagai jaminan, tapi kemudian mobil itu diambil diam-diam oleh preman. "Saat saya tidak di rumah, istri dan kakak RW serta beberapa preman datang ambil mobil pakai kunci cadangan. Kejadian ini terekam CCTV," jelas Vera.

Vera pun melaporkan peristiwa ini dan memberikan bukti seperti kunci mobil, surat serah terima, serta riwayat chat ke penyidik. Namun, alih-alih membantu, Polres Jaktim malah mengatakan bahwa RW juga korban penipuan.

"Saya percaya hukum harusnya adil, tapi ini malah membingungkan. Penyidik bilang RW korban, padahal saya hanya berurusan sama dia. Kenapa kasus ini dibelokkan?" tanya Vera.

MEMBACA  CEO Recursion Pharmaceuticals Menjual Lebih dari $1.16 Juta Saham di Bursa Saham Oleh Investing.com

Vera menduga ada yang tidak beres dalam penanganan kasusnya dan mendesak Polres Jaktim untuk transparan. "Saya merasa diabaikan. Bukti sudah kuat, tapi prosesnya lambat. Jangan sampai kepercayaan masyarakat runtuh karena permainan oknum," tegasnya.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Polres Jaktim maupun pihak yang dituduh melakukan penipuan.

Halaman Selanjutnya