Sabtu, 3 Mei 2025 – 17:42 WIB
Jakarta, VIVA – Anggota Komisi XIII dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Mafirion, mengungkapkan keprihatinannya terkait dua narapidana di Lapas Kelas II Bukittinggi, Sumatera Barat, yang meninggal setelah meminum miras oplosan.
Dia mengatakan bahwa Komisi XIII DPR akan segera memanggil jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), termasuk Dirjen, Sesditjen, Direktur, dan para Kakanwil Ditjen Pas di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah untuk menyelidiki masalah di lapas-lapas di Indonesia, termasuk kasus kematian dua narapidana di Lapas Kelas II Bukittinggi.
Mafirion menyatakan bahwa pihaknya prihatin dengan kejadian tersebut dan menyoroti kelemahan dalam pengawasan narapidana di lapas. Dia menegaskan perlunya investigasi menyeluruh dan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
Selain dua narapidana yang meninggal, 23 warga binaan juga mengalami keracunan akibat miras oplosan. Mereka diduga membuat alkohol dari kegiatan pembuatan parfum sendiri di dalam lapas. Hal ini menunjukkan adanya kelemahan dalam pengawasan terhadap barang-barang terlarang di dalam lapas.
Mafirion menekankan bahwa kasus ini harus diusut tuntas dan petugas serta kepala lapas yang terlibat harus diberikan sanksi yang tegas. Dia juga meminta agar Dirjenpas Sumatera Barat melakukan investigasi independen terkait kasus ini.
Sebelumnya, Direktur Utama RSUD Dr. Achmad Muchtar Bukittinggi, Busril, mengonfirmasi bahwa dua narapidana yang kritis akibat miras oplosan telah meninggal dunia. Dia menyebut bahwa dari 22 pasien yang dirawat, 10 di antaranya telah pulang dan 11 lainnya masih dalam perawatan.
Mafirion menegaskan bahwa kejadian ini menunjukkan adanya kelemahan dalam pengawasan di lapas-lapas di Indonesia. Dia meminta agar kasus ini diusut tuntas dan tindakan preventif harus segera dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.