Kolaborasi Asprindo dan Kemendes PDT: Membangun Kampung Industri untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

Jumat, 19 September 2025 – 19:32 WIB

Jakarta, VIVA – Kerjasama antara pemerintah dan pelaku usaha dalam negeri disebut akan membuka potensi daerah untuk mandiri. Tidak hanya buka lapangan kerja, tapi dalam jangka panjang akan memperkuat ekosistem industri di daerah. Pada akhirnya, ini diharapkan bisa jadi solusi untuk berbagai masalah yang dihadapi Indonesia sekarang, seperti kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.

Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa dan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Mulyadin Malik, menyatakan kementeriannya melihat ASPRINDO sebagai mitra strategis untuk pembangunan desa.

Dia bilang, ASPRINDO punya jaringan lintas sektor dalam pengembangan produk unggulan desa dan mampu mempercepat potensi usaha dan bisnis untuk dukung ekonomi desa.

Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden yang keenam, yaitu Pembangunan dari Desa dan dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi. Ini kemudian diimplementasikan ke dalam 12 rencana aksi Kementerian Desa, termasuk rencana aksi ke-2 untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal desa (swasembada pangan) dan rencana aksi ke-9 untuk investasi serta kerjasama dengan Korporasi Nasional dan Investor dari Luar Negeri.

“Dampaknya, diharapkan wilayah yang dijadikan lokasi kerjasama akan terjadi akselerasi pengembangan usaha dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat wilayah tersebut,” kata Mulyadin.

Dia tekankan bahwa Kemendes PDT selalu membuka peluang kerjasama untuk mendukung tugas dan fungsinya dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Sementara, ASPRINDO juga punya visi dan misi yang sejalan dengan Kemendes untuk mendukung asta cita presiden dalam pembangunan desa.

“Inilah yang diperlukan, sinergi Kementerian dengan berbagai stakeholder seperti Asprindo untuk mengakselerasi Pembangunan desa. Hal ini karena keterbatasan sumber daya pemerintah untuk mengintervensi 75.266 desa di Indonesia. Swasta juga biasanya lebih cepat beradaptasi dengan teknologi dan mempunyai inovasi. Melibatkan swasta juga membuka alih teknologi dan peningkatan keterampilan. Selain itu membuka peluang investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ungkapnya.

MEMBACA  Pemerintah Targetkan 100.000 Peserta Magang Nasional pada Gelombang Ketiga

Harapannya, sinergi antara Kemendes PDT dengan ASPRINDO bisa memunculkan inovasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa sehingga menjadi model yang bisa di replikasi di desa/wilayah lain.

“Kerja sama ini juga membantu dalam efisiensi anggaran APBN, selain itu pihak swasta juga diharapkan mempunyai inovasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di desa,” ungkapnya.

Tahapan kerjasama dimulai dari penandatanganan MoU, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan PKS. Setelah itu, merencanakan aksi bersama yang dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja Tindak Lanjut selama 3 tahun.

“Kami akan melakukan koordinasi dalam rangka mendukung pencapaian kerja sama, menyediakan data dan informasi terkait kebutuhan pemetaan, dan pengakajian potensi unggulan desa untuk mendukung digitalisasi data desa dan pembangunan daerah tertinggal,” tandasnya.

Ketua Umum ASPRINDO, Jose Rizal, paparkan bahwa dengan adanya kerjasama ini diharapkan bisa tingkatkan pergerakan ekonomi di daerah. Tujuannya adalah untuk memandirikan pengusaha lokal, mensejahterakan masyarakat daerah, dan pada akhirnya akan menjadi penopang bagi perekonomian nasional.

“Di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia, sinergi pemerintah dengan pengusaha kecil harus didorong dan ditingkatkan. Karena seperti kita tahu, UMKM dan pengusaha kecil merupakan pilar penting apada perekonomian negara kita. Dan dengan mendorong perekonomian daerah, maka akan menciptakan berbagai peluang di daerah,” kata Jose.

Sinergi ini, lanjutnya, tak hanya buka lapangan kerja di daerah tapi akan membangun suatu sistem industri dari hulu ke hilir dengan ditopang dengan manajemen yang baik dan digitalisasi.

“Jika Kampung Industri ini bisa berkembang di banyak titik di Indonesia, maka perekonomian daerah akan bisa bertumbuh tanpa terlalu banyak membutuhkan anggaran dari pusat. Dan jika perekonomian daerah bertumbuh, maka putra daerah tak perlu lagi datang ke perkotaan untuk menuai pendapatan. Daerah terbangun, masyarakat sejahtera, pembangunan merata, dan perkotaan tak lagi dibebani oleh pendatang dari daerah,” kata Jose.

MEMBACA  Perjalanan Panjang Mo Salah Menuju Rekor Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo

Halaman Selanjutnya
“Kerja sama ini juga membantu dalam efisiensi anggaran APBN, selain itu pihak swasta juga diharapkan mempunyai inovasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di desa,” ungkapnya.