Klarifikasi Karnavian Soal Tuduhan Meremehkan Bantuan Malaysia untuk Aceh

Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak bermaksud meremehkan bantuan dan dukungan dari masyarakat dan pemerintah Malaysia untuk korban bencana di Aceh.

Ia memberikan klarifikasi pada Jumat (14/3) menanggapi pernyataan mantan Menteri Luar Negeri Malaysia, Tan Sri Rais Yatim, yang menyatakan kekecewaan atas pernyataan yang dianggap mengecilkan bantuan Malaysia.

“Pernyataan saya kemarin mungkin ada yang salah paham. Saya tidak ada niatan sedikitpun untuk mengecilkan bantuan atau dukungan rakyat Malaysia untuk Aceh,” kata Karnavian.

Ia juga meminta maaf secara terbuka jika ucapannya menimbulkan kesan negatif.

“Jika ada salah paham, saya mohon maaf,” ujarnya.

Karnavian menjelaskan bahwa hubungan pribadi dan profesionalnya dengan Malaysia sudah berlangsung lama, dimulai dari kerja sama pasca bom Bali saat ia bertugas di kepolisian dan Densus 88, berlanjut saat menjabat Kapolri dan sekarang sebagai Mendagri.

Dia menambahkan, hubungan dekat juga terus dijaga dengan Menteri Dalam Negeri Malaysia Saifuddin Nasution, menteri luar negeri, dan perdana menteri Malaysia.

Menurut Karnavian, komentarnya sebelumnya bukan untuk membandingkan atau mengurangi arti bantuan asing, tetapi untuk menegaskan bahwa upaya besar pemerintah Indonesia, baik pusat maupun daerah, juga perlu diakui, meski banyak yang tidak banyak diliput media.

“Banyak tindakan yang sudah dilakukan sejak hari pertama, tetapi tidak semuanya terekam media,” katanya.

Ia memaparkan upaya pemerintah, termasuk mobilisasi logistik skala besar seperti ratusan ton beras dari Bulog, penyebaran helikopter, kapal, dan pesawat atas perintah presiden, serta pemberian dukungan anggaran cepat untuk daerah yang kekurangan dana operasional.

Karnavian menyampaikan penghargaan atas bantuan dari luar negeri, termasuk dari Malaysia, dengan menyoroti hubungan sejarah dan sosial yang kuat antara Malaysia dan masyarakat Aceh.

MEMBACA  Bengkel Seni Animasi Digital & Festival Kreatif (BEAST) 2024 akan kembali ke Bandung

Ia juga mengatakan bahwa kontribusi pejabat negara, relawan, dan donatur lokal tidak boleh tertutup oleh pemberitaan yang tidak seimbang.

Di akhir pernyataannya, Karnavian menegaskan komitmennya untuk menjaga hubungan baik Indonesia dan Malaysia.

Dalam sebuah postingan media sosial, ia menyebut bantuan kemanusiaan dari Malaysia untuk Aceh senilai sekitar Rp1 miliar, atau sekitar 58.000 dolar AS.

Pernyataannya itu kemudian mendapat kritik dari Rais Yatim, yang mempertanyakan etika diplomatik dan cara penyampaian tentang bantuan asing tersebut.

Berita terkait: Indonesia says it can manage Sumatra disasters without foreign aid

Berita terkait: Sumatra floods: Govt speeds up aid, 1,638 tons delivered

*Penerjemah: Andi Firdaus, Resinta Sulistiyandari
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025*

Tinggalkan komentar