KJRI Terus Memantau Kondisi Korban Kecelakaan Bus Jamaah Umroh di Jeddah

Senin, 24 Maret 2025 – 09:39 WIB

Jeddah, VIVA – Kecelakaan bus pengangkut jemaah umroh asal Indonesia terjadi di Arab Saudi pada 21 Maret 2025. Hingga kini, KJRI Jeddah terus melakukan pemantauan dan pendampingan terhadap para korban kecelakaan bus jemaah umroh tersebut.

Baca Juga:

5 Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan Umrah yang Tewaskan 6 WNI

Berikut perkembangan dari kecelakaan tersebut:
1. Laporan Kecelakaan Polisi

Berdasarkan laporan Kepolisian Lalu Lintas Provinsi Mekkah dengan nomor 6003847369, tertanggal 21 Maret 2025. Kecelakaan terjadi ketika sebuah Jeep Land Cruiser double cabin yang melaju dari arah berlawanan melewati median jalan dan bertabrakan dengan bus yang mengangkut jamaah umroh asal Indonesia. Benturan tersebut menyebabkan bus terguling, dan kedua kendaraan terbakar. ‘Jeep dengan plat nomor Qatar tersebut dikemudikan oleh seorang warga negara Pakistan dengan seorang penumpang warga negara Bangladesh,” tulis KJRI Jeddah, dikutip 22 Maret 2025.

Baca Juga:

3 Sahabat dari Spanyol Tunggangi Kuda ke Mekah untuk Laksanakan Haji

Keduanya meninggal dunia di lokasi kejadian. Dengan demikian, terdapat koreksi dari informasi sebelumnya, yang semula menyebutkan bahwa bus menabrak jeep yang menyalip, serta bahwa korban tewas di dalam jeep adalah dua warga negara Bangladesh.

Ilustrasi Kecelakaan

Photo: freepik.com/aleksandarlittlewolf

2. Korban WNI Meninggal
“Empat korban meninggal dalam kecelakaan ini adalah Dawam Mahmud, Sumarsih Djarudin, Areline Nawallya Adam, dan Audrya Malika Adam, yang merupakan satu keluarga terdiri dari seorang ayah, ibu, dan dua putri. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah berkomunikasi dengan keponakan almarhum Dawam Mahmud, dan pihak keluarga telah meminta agar seluruh jenazah dimakamkan di Arab Saudi. Selain itu, korban meninggal lainnya, Eny Soedarwati, juga telah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga untuk dimakamkan di Arab Saudi. Sementara itu, terkait korban wafat Dian Novita, keputusan mengenai lokasi pemakamannya masih dalam pembahasan pihak keluarga. “KJRI Jeddah telah mendapatkan jaminan dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi bahwa proses pemulsaran jenazah akan dipercepat,” tuturnya.

MEMBACA  Para investor bertanya-tanya apakah teknologi dapat terus mengangkat S&P 500 ke rekor-rekor baru di musim panas ini

3. Korban WNI di Rawat bersama Korban Lainnya
Korban bernama Fabian (14 tahun) mengalami 60 persen luka bakar, namun dokter memastikan bahwa tidak ada cedera pada organ internalnya. Fabian pun sudah dapat merespons saat diajak berkomunikasi oleh petugas KJRI Jeddah pada siang sebelumnya. Rencananya Ia akan dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar dengan fasilitas lebih lengkap. Orang tua Fabian juga dijadwalkan tiba malam ini dan akan mengunjungi rumah sakit keesokan harinya. Fabian sendiri berangkat umroh bersama kerabatnya, Eny Soedarwati, yang turut menjadi korban meninggal dalam kecelakaan tersebut. Selain Fabian, korban lain yang masih dirawat adalah Ahsantudhonni Ghozali, yang juga direncanakan akan dipindahkan ke rumah sakit di Mekkah. Sementara itu, Muhammad Alawi mengalami retak pada tulang lengan dan dijadwalkan menjalani operasi dalam waktu dekat. Sebagai informasi, sebanyak sebelas korban lainnya yang sebelumnya sempat menjalani perawatan medis telah dinyatakan pulih dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Setelah mendapatkan izin medis, mereka telah tiba di Mekkah dan kembali melanjutkan rangkaian ibadah umroh sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

4. Tindak Lanjut
KJRI Jeddah terus memantau kondisi jamaah yang masih menjalani perawatan, termasuk memfasilitasi kunjungan orang tua Fabian ke rumah sakit.

Kediaman keluarga di Semarang yang menjadi korban kecelakaan bus umrah di Arab Saudi

Photo: Didiet Cordiaz/tvOne/Semarang

Selain itu, pagi ini KJRI telah menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) untuk keperluan pemulasaraan jenazah enam WNI yang wafat dalam kecelakaan tersebut. Sebelumnya, pada 23 Maret 2025, KJRI Jeddah dijadwalkan bertemu dengan 11 jamaah yang selamat guna menerbitkan dokumen pengganti bagi mereka yang kehilangan atau mengalami kerusakan dokumen perjalanan akibat insiden ini. KJRI juga terus berkoordinasi dengan otoritas terkait di Arab Saudi serta melalui Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri untuk menjalin komunikasi dengan keluarga korban di Indonesia dan memastikan seluruh prosedur berjalan dengan lancar.

MEMBACA  Kementerian meminta pemerintah daerah untuk memantau pengelolaan limbah selama Idul Fitri