Kisah Mengharukan Keluarga yang Lumpuh di Lebak, Bergantung pada Kayu untuk Bergerak dan Berguling-guling.

Sabtu, 13 Januari 2024 – 05:44 WIB

Lebak – Nasib malang menimpa satu keluarga di Kampung Curug Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten. Tujuh dari delapan bersaudara tersebut mengalami kelumpuhan di seluruh tubuh mereka sehingga tidak dapat beraktivitas normal.

Baca Juga:

Heboh Virus Polio yang Ditemukan di Indonesia Disebabkan Karena Vaksin? Begini Kata Kemenkes

Untuk berjalan atau berpindah tempat, mereka harus bergantung pada bangunan atau menarik tubuh mereka sendiri. Kondisi ini ternyata sudah dialami oleh salah satu anggota keluarga mereka selama puluhan tahun, hingga akhirnya menimpa anggota keluarga lainnya.

“Tiba-tiba saja lemas, tidak ada kekuatan (berdiri). Saudara (kandung) ada delapan orang, yang sama kaya saya (lumpuh) ada enam orang dan satu ponakan,” kata Maman Abdurahman (37), salah satu anggota keluarga yang lumpuh, Jumat, 12 Januari 2024.

Baca Juga:

Mahfud Janjikan dengan KTP Sakti Orang Bisa Berobat Tanpa Kartu BPJS

Satu keluarga di Kampung Curug Cihuni, Cikulur, Lebak, alami lumpuh

Dari tujuh anggota keluarga tersebut, ada yang sudah mengalami kelumpuhan hingga 20 tahun, namanya Misto. Terbaru, mengalami lumpuh sejak dua tahun lalu.

Baca Juga:

Direktur Irigasi Pertanian Kementan Kunjungi Lebak, Cek Progres Proyek Upland

“Saya sudah lima tahun (lumpuh), yang lain ada yang 20 tahun, 8 tahun, atau dua tahun,” terangnya.

Mereka tidak tahu mengapa bisa lumpuh, juga tidak pernah memeriksakannya secara medis, lantaran tidak memiliki biaya. Sekeluarga itu tinggal di rumah panggung kayu ala kadarnya, hanya bilik bambu dan kayu tempat mereka bernaung.

“Gejala awalnya lemas, nggak punya kekuatan jadi kalau mau apa-apa harus berguling. Maunya sembuh, berobat,” ujar Maman

MEMBACA  [Pembaruan] Microsoft Mengatakan Akan Menghapus Windows Control Panel yang Berusia 39 Tahun

Satu keluarga di Kampung Curug Cihuni, Cikulur, Lebak, alami lumpuh

Keperluan hidup mereka dibantu oleh istri dari Misto yang masih bisa berjalan, hingga menunggu bantuan atau pemberian dari masyarakat maupun dermawan lainnya.

Keluarga itu sangat ingin sembuh dari kelumpuhan yang sudah dialami selama puluhan tahun. Mereka ingin beraktivitas secara normal.

“Untuk sekarang sedapatnya saja, kadang ada tetangga yang memberikan bantuan. Untuk pekerjaan sehari-hari dilakukan oleh istri Misto yang tidak mengalami kelumpuhan,” ujarnya.

Pemkab Lebak periksa kesehatan warganya yang lumpuh dalam satu keluarga

Terpisah, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lebak sudah datang ke lokasi untuk memeriksa kesehatan keluarga yang lumpuh. Mereka juga sudah diberi bantuan sembako, untuk meringankan beban mereka.

“Keluarga tersebut sudah diberikan bantuan baik sembako dan kesehatan. Kami akan meningkatkan lagi perhatian dan dukungan,” kata Pj Bupati Lebak, Iwan Kurniawan, Jumat, 12 Januari 2024.

Kepala Dinsos Kabupaten Lebak, Eka Darmana Putra menambahkan Pemkab Lebak akan mengusulkan satu keluarga yang lumpuh itu ke program Jaminan Sosial Orang Dengan Kecacatan (JSODK), dan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) ke Kemensos.

Halaman Selanjutnya

“Gejala awalnya lemas, nggak punya kekuatan jadi kalau mau apa-apa harus berguling. Maunya sembuh, berobat,” ujar Maman