Kinerja Kredit Lesu, Sinyal Ekonomi Indonesia Belum Pulih

loading…

Lemahnya penyaluran kredit menunjukan menurunnya permintaan pembiayaan dari dunia usaha. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat adanya perlambatan pertumbuhan kredit pada Juli 2025, yang hanya tumbuh 7,03 persen secara year-on-year (yoy). Perlambatan ini terjadi di seluruh segmen, mulai dari usaha mikro hingga industri.

Pengamat Perbankan & Praktisi Sistem Pembayaran, Arianto Muditomo menilai kondisi ini menjadi sinyal adanya perlambatan aktivitas ekonomi secara menyeluruh.

Menurut Arianto, lemahnya penyaluran kredit menunjukkan menurunnya permintaan pembiayaan dari dunia usaha dan rumah tangga. Hal ini bisa disebabkan oleh daya beli yang lesu, investasi yang tertahan, atau kehati-hatian pelaku usaha dalam menghadapi ketidakpastian.

“Artinya, mesin pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi maupun investasi tidak bekerja optimal, sehingga berpotensi menekan pertumbuhan PDB dalam beberapa kuartal mendatang,” jelas Arianto kepada SindoNews, Sabtu (23/8).

MEMBACA  Pemerintah Akan Memindahkan Warga yang Tinggal di Bawah Jembatan ke Hunian yang Layak