Rabu, 15 Oktober 2025 – 06:30 WIB
Kediri, VIVA – Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo lagi jadi sorotan di media sosial. Hal ini terjadi setelah tayangan dalam program Xpose Uncensored yang ditayangkan pada Senin, 13 Oktober lalu, yang diduga melecehkan Ponpes Lirboyo.
Baca Juga :
MUI Dukung Sanksi Tegas Trans7 soal Tayangan Lecehkan Kiai Lirboyo, Biar Tak Semena-mena
Tayangan itu nampilin visual santri dan kiai sepuh dari pondok pesantren, disertai narasi yang dinilai melecehkan. Narasinya menyebut santri harus berjalan sambil duduk (ngesot) supaya bisa mencium tangan Kiai.
”Kedua kiai yang kaya raya tapi umat yang kasih amplop. Bukan hanya santri usia anak-anak tapi bapak-bapak pun ketemu kiyainya masih ngesot untuk mencium tangan. Dan yang mencengangkan yang mencium tangan itulah yang kasih amplop,” begitu bunyi kutipan narasi yang dibacakan dalam program tersebut.
Baca Juga :
Poin-poin Pelanggaran Program ‘Xpose Uncensored’ Trans7 yang Kini Dibekukan KPI
Tayangan ini kemudian menuai banyak kecaman dari berbagai pihak. Akhirnya, tagar #BoikotTrans7 menjadi viral di media sosial, terutama di platform X, sebagai bentuk kekecewaan publik terhadap narasi yang dibuat program itu.
Di tengah viralnya tayangan ini, pada Selasa siang, akun Instagram resmi Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri, Jawa Timur, mengunggah postingan tentang pesantren dan kiai. Unggahan itu menampilkan sosok kiai sepuh KH. Anwar Manshur dalam berbagai kegiatan keagamaan di ponpes, seperti mengisi kajian.
Baca Juga :
Tayangan Xpose Tuai Kecaman, HMI Sebut Trans7 Langgar Nilai Keagamaan
“Di balik tembok-tembok pesantren, ada kisah yang tak banyak diketahui orang. Tentang mereka yang mengabdikan hidupnya bukan untuk dikenal, tapi untuk meneruskan ilmu dan iman di hati generasi bangsa. Kiai…,” demikian kutipan caption pertama dalam unggahan tersebut.
Dalam unggahan itu juga dijelaskan peran besar seorang kiai. Kiai bukan cuma seorang pengajar, beliau adalah sosok yang menuntun santri dengan keteladanan, dan menanamkan nilai-nilai kehidupan.
“Beliau bukan sekadar pengajar. Beliau adalah sosok yang menuntun dengan kasih, menyentuh jiwa santri dengan keteladanan, dan menanamkan nilai-nilai kehidupan yang tak tertulis di buku mana pun. Setiap hari Beliau berjuang dalam sunyi. Mendidik tanpa pamrih dan menuntun tanpa lelah,” lanjut unggahan itu.
Unggahan itu juga menjelaskan bahwa pesantren adalah tempat santri belajar bukan hanya tentang ilmu, tapi juga tentang kesabaran, pengorbanan, dan cinta kepada sesama.
“Dan pesantren… Adalah tempat di mana nilai-nilai itu hidup. Tempat para santri belajar bukan hanya tentang ilmu, tetapi tentang kesabaran, pengorbanan, dan cinta kepada sesama. Hari ini, mungkin ada yang belum memahami perjuangan itu. Namun waktu akan berbicara, bahwa dari pesantrenlah lahir generasi yang menjaga akhlak, yang menebar kedamaian, dan yang mencintai negeri ini dengan sepenuh hati. Inilah Pesantren dan Kiai. Tempat di mana ilmu disampaikan dengan cinta, dan pengabdian dijalankan tanpa batas,” demikian penjelasan dalam unggahan tersebut.
Unggahan tersebut langsung dapat banyak komentar dari pengguna Instagram. Banyak dari mereka yang memberikan dukungan terhadap kiai.