Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR RI, Puan Maharani, meminta maaf dan menyampaikan rencana untuk mengevaluasi kinerja DPR setelah beberapa hari demonstrasi yang mengakibatkan meninggalnya Affan Kurniawan.
Affan adalah seorang driver ojek online yang tertabrak kendaraan taktis Brimob pada hari Kamis (28 Agustus) saat unjuk rasa di Pejompongan, Jakarta Pusat.
“Pertama-tama, atas nama anggota DPR dan pimpinan DPR, saya minta maaf karena belum bisa menjalankan tugas dengan sempurna,” ujarnya setelah mengunjungi kediaman Affan bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung pada hari Sabtu.
Demo di Jakarta dipicu oleh ketidakpuasan publik terhadap sikap DPR dan tunjangan yang dianggap berlebihan.
Maharani menyatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi, memperbaiki, mendengarkan aspirasi rakyat, dan bekerja sama untuk membangun bangsa yang lebih baik.
Ketika ditanya awak media tentang tunjangan perumahan anggota DPR, dia menjawab bahwa itu akan berlangsung sampai Oktober.
Selain itu, ketika ditanya tentang perbaikan metode komunikasi anggota DPR yang berpotensi memicu kemarahan publik, Maharani menegaskan bahwa semua pihak harus saling menahan diri, menghormati, dan menghargai.
Namun, dia tidak merespon ketika ditanya tentang anggota DPR yang diduga kabur ke luar negeri.
Dalam kunjungannya, dia menyatakan kesediaan untuk membantu keluarga Affan agar dapat terus bekerja dan melanjutkan pendidikan.
“Insya Allah, Pak Gubernur akan membantu pendidikan kakak dan adik-adiknya,” katanya.
Maharani juga akan memberikan kendaraan untuk sang ayah, yang juga bekerja sebagai driver ojek.
Ditambahkannya, ketua DPR juga telah meminta polisi untuk menyelidiki kasus ini secara tuntas.
“Semoga keluarga diberikan kekuatan, keikhlasan, dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini. Dan semoga amal baik almarhum Affan Kurniawan diterima oleh Allah SWT,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa pemprov akan memberikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) untuk saudara-saudara Affan.
Berita terkait: Jakarta Tragedy: Police to hold rapid hearing for 7 officers
Berita terkait: Some 315 personnel on standby at Soekarno-Hatta to hinder disturbances
Berita terkait: Prabowo orders Police, TNI to act firmly against anarchic riots
*Translator: Mecca Yumna, Resinta Sulistiyandari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025*