Ketahanan Pangan Harus Tetap Jadi Fokus ASEAN Plus Tiga, Menlu Indonesia Tegaskan

Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menekankan bahwa ketahanan pangan harus tetap jadi fokus ASEAN Plus Three (APT), terutama karena ancaman terkait pangan yang makin meningkat dan krisis global yang masih berlangsung.

Menteri menyebut laporan terbaru dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) serta Program Pangan Dunia (WFP), yang memperingatkan soal kerawanan pangan akut di beberapa wilayah.

"Indonesia mendukung penguatan APT Emergency Rice Reserve, bukan hanya untuk distribusi darurat tapi juga sebagai platform strategis untuk memajukan pertanian berkelanjutan dan meningkatkan koordinasi rantai pasok," kata Sugiono dalam Pertemuan Menteri APT di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis (10 Juli).

Berita terkait: Jadikan BIMP-EAGA sebagai pusat ketahanan pangan dan energi: Prabowo

Dalam pernyataan tertulis kementerian yang dirilis Jumat, Sugiono mencatat bahwa kondisi pangan di kawasan masih rentan karena kesenjangan struktural, masalah rantai pasok, dan gangguan akibat perubahan iklim.

Menteri juga menyoroti kenaikan harga pangan dan inflasi yang telah memengaruhi daya beli rumah tangga, membuat keluarga rentan finansial lebih sulit mengakses pangan yang cukup dan bergizi.

Selain APT Emergency Rice Reserve, Indonesia terus mendorong peningkatan ASEAN Food Security Information System (AFSIS) dan kemitraan lebih kuat antara pemerintah dan sektor swasta untuk memperkuat ketahanan pangan.

Mengingat peran kritis APT dalam membantu kawasan pulih dari krisis finansial 1997 dan 2008, Sugiono optimis APT akan terbukti andal dalam mengatasi krisis pangan saat ini.

"Solidaritas dan kerja sama memainkan peran penting dalam menjaga ketahanan ekonomi kawasan," tegas menteri.

Dia mendorong APT tetap menjadi "jangka perdamaian dan stabilitas," tujuan yang harus diupayakan oleh semua pemangku kepentingan di kawasan.

MEMBACA  Berkas Kasus OTT Kadisnakertrans Segera Diserahkan ke Pengadilan Tipikor Palembang

Indonesia juga mengapresiasi mitra Plus Three—China, Jepang, dan Korea Selatan—atas dukungan mereka terhadap mekanisme ASEAN dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

Berita terkait: Indonesia dan Jepang tingkatkan kerja sama di bidang ketahanan pangan dan transformasi digital

Penerjemah: Nabil, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025