Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyatakan keputusan apakah Pertamina dan Rosneft asal Rusia akan melanjutkan proyek Kilang Tuban diperkirakan akan diumumkan pertengahan Desember 2025.
“Keputusan akan diambil di pertengahan bulan itu. Rosneft sedang dalam diskusi dengan Pertamina,” kata Lahadalia kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Pertamina dan Rosneft kini berada di tahap Final Investment Decision (FID), yang akan menentukan apakah proyek kilang miliaran dolar di Jawa Timur ini akan berlanjut sesuai rencana atau mempertimbangkan strategi alternatif.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri sebelumnya menegaskan perusahaan tetap berkomitmen bekerja sama dengan Rosneft meski ada sanksi AS terhadap raksasa energi Rusia tersebut.
Pada 22 Oktober, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengumumkan sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil, menyoroti aksi militer Rusia yang berlanjut dan menyerukan “gencatan senjata segera.” Dia memperingatkan bahwa Washington siap memberlakukan langkah-langkah lebih lanjut jika diperlukan.
Rusia menilai sanksi tersebut tidak efektif.
Seorang diplomat Rusia menyatakan pembatasan itu — yang pertama kali dikenakan selama masa jabatan kedua Presiden Donald Trump — tidak akan berdampak signifikan bagi Moskow namun justru bisa menaikkan harga bensin di Amerika Serikat.
Presiden Vladimir Putin menegaskan kembali bahwa Rusia tidak akan tunduk pada tekanan eksternal.
*Penerjemah: Putu Indah Savitri, Cindy Frishanti Octavia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025*