Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menginformasikan bahwa korban penembakan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), MH asal Aceh, saat ini dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi dan telah dipindahkan ke ruang rawat biasa. Kemlu juga telah menyampaikan informasi mengenai kondisi MH langsung kepada keluarganya.
Sementara itu, satu WNI lainnya masih dalam pemantauan dan rawatan intensif di rumah sakit. Identitasnya belum terverifikasi dan belum bisa memberikan keterangan. Polis Diraja Malaysia (PDRM) telah menangkap satu WNI terkait kasus ini, namun KBRI Kuala Lumpur belum menerima notifikasi kekonsuleran terkait penangkapan tersebut.
Pada tanggal 31 Januari 2025, KBRI Kuala Lumpur telah melakukan pertemuan dengan Kepala Ibu Pejabat Polis Kontinjen (IPK) Selangor. Kepala Polis menegaskan komitmennya untuk melakukan penyelidikan yang cepat, menyeluruh, dan transparan, termasuk terhadap petugas APMM yang terlibat. APMM yang terlibat dalam kejadian tersebut telah dibebastugaskan untuk keperluan penyelidikan.
Dua orang WNI lainnya yang juga terluka dalam penembakan, yaitu MZ dan HA, telah dinyatakan sembuh dan saat ini sedang memberikan keterangan kepada pihak Kepolisian. Kedua WNI tersebut berasal dari Provinsi Riau.
KBRI telah mengirimkan Nota Diplomatik kepada Pemerintah Malaysia untuk meminta penjelasan dan akses kekonsuleran bagi WNI yang ditangkap. KBRI juga terus berkoordinasi dengan pihak berwenang Malaysia dalam penyelesaian kasus ini.