Setelah renovasi rumahnya di desa Pulo Rungkom, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, oleh Kementerian Sosial, Aisyah yang berusia 80 tahun tidak lagi harus buang air besar menggunakan kantong plastik.
Aisyah mengatakan bahwa dia bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh kementerian dalam program Rumah Singgah Terpadu (RST).
“Karena tidak ada toilet, saya menggunakan kantong plastik untuk buang air besar dan membuangnya ke hutan atau sungai di belakang,” ujarnya di rumahnya yang baru direnovasi di sini pada hari Senin.
Dia memilih untuk tinggal sendirian di usia tuanya karena tidak ingin merepotkan anaknya, yang tinggal di sebelah rumah.
“Saya takut merepotkan karena saya suka buang air kecil di malam hari; lebih nyaman memiliki rumah sendiri meskipun jelek. Saya tidak ingin mengganggu anak-anak saya,” katanya.
Sementara itu, kepala desa Pulo Rungkom, Adami, mengatakan bahwa renovasi rumah berukuran 3,5 x 5 meter dilakukan mulai 18 Maret hingga 26 Mei 2024.
Biaya renovasi sebesar Rp20 juta, atau sekitar US$1,214, yang merupakan dana standar yang diberikan dalam program RST, katanya.
“Alhamdulillah, kami sangat senang mendapatkan bantuan rumah dari Kementerian Sosial untuk Ibu Aisyah. Semoga ada lebih banyak bantuan untuk warga lain yang kondisinya seperti Aisyah,” katanya.
Adami menyebutkan bahwa empat atau lima rumah yang ditinggali oleh orang tua di daerah tersebut dalam kondisi serupa dan perlu direnovasi. Oleh karena itu, dia berencana untuk mengusulkan renovasi rumah-rumah tersebut kepada pemerintah.
Rumah Aisyah adalah salah satu dari 27 rumah yang direnovasi dalam program RST sebagai bagian dari peringatan Hari Lansia Nasional 2024 pada 29 Mei.
Kegiatan Hari Lansia Nasional tahun ini difokuskan di Kabupaten Aceh Utara.
Berita terkait: 2.550 rumah keluarga miskin di kota Langsa, Aceh, direnovasi
Berita terkait: Presiden memeriksa proyek renovasi rumah di Jambi
Penerjemah: Sean M, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024