Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menyatakan bahwa sekolah-sekolah dalam program Sekolah Rakyat menggunakan pemetaan bakat berbasis kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi potensi siswa.
"Pemetaan bakat ini memungkinkan kita mengetahui potensi dan peluang setiap anak," ujarnya saat sesi pemetaan bakat di SMP Sekolah Rakyat 10 Bogor, Jawa Barat, Senin.
Setelah memeriksa fasilitas di sekolah, Iskandar menyatakan sekolah tersebut lengkap da siap untuk kegiatan belajar.
"Kementerian Sosial telah menyediakan asrama, tempat tidur, ruangan, puskesmas, OSIS, laboratorium lengkap, perpustakaan, ruang kelas, dan yang paling penting, modul pendidikan berkomputer," katanya.
Sementara itu, ketua tim pembentukan Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, menjelaskan bahwa AI digunakan untuk pemetaan bakat karena bisa mengidentifikasi bakat siswa dalam kurang dari 10 menit.
"Kami melakukan tiga jenis pemetaan: fisik (termasuk kesehatan), psikososial, dan akademik. Hasilnya jadi dasar, lalu kami ukur perkembangannya selama proses pendidikan," jelasnya.
"Kami tak hanya mendukung pendidikan karakter, tapi juga keterampilan hidup, agar mereka punya kompetensi luas, termasuk digital untuk menghadapi era AI," tambah Nuh.
Program Sekolah Rakyat digagas Presiden Prabowo Subianto untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak dari keluarga miskin dan sangat miskin (Desil 1 dan 2 di DTSEN).
Program ini dirancang untuk memutus rantai kemiskinan, memperluas akses pendidikan, menjamin kualitas belajar, dan memastikan pendidikan inklusif.
Sekolah berasrama ini memberikan pendidikan gratis dari SD hingga SMA.
Siswa mengikuti kelas formal siang hari dan pendidikan karakter malam hari. Nilai agama, kepemimpinan, serta keterampilan hidup jadi bagian penting kurikulum.
Sekolah menggunakan sistem manajemen pembelajaran dan menyediakan modul digital untuk anak di daerah terpencil serta wilayah yang kurang akses pendidikan berkualitas.
Berita terkait: Sekolah Rakyat bantu ringankan beban biaya sekolah: orang tua
Berita terkait: Sekolah Rakyat wujudkan kesetaraan lewat pendidikan gratis: Indonesia
Penerjemah: Lintang Budiyanti P, Resinta Sulistiyandari
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025