Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan telah merancang rencana water taxi di Bali sbg alternatif untuk mengurangi kemacetan di daerah tersebut.
“Water taxi ini adlh solusi lain untk mengatasi kepadatan. Program lain jg akan dijalankan untk mengurangi lalu lintas di Bali, terutama dr bandara ke destinasi wisata spt Canggu,” kata Sekretaris Ditjen Perhubungan Laut Lollan Andy Sutomo Panjaitan pd Selasa.
Menurut Panjaitan, rencana water taxi yg dirancang sbg sistem transportasi air ini adlh solusi alternatif untk mempermudah perjalanan turis dr Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Canggu.
Berdasarkan perkembangan saat ini, kementerian percaya proses birokrasi perlu dipercepat, di mana sinkronisasi antara program pusat dan daerah sdh terbentuk.
Untk merealisasikan ide ini, izin dr instansi lain perlu didapatkan, spt izin lingkungan dan izin pemanfaatan ruang laut, jelas Panjaitan.
“Yg paling penting, kita harus bisa menyelesaikan studi komprehensif dgn cepat. Studi mendalam diperlukan, mencakup aspek teknis, ekonomi, dan sosio-budaya,” tegasnya.
Aspek-aspek ini saling terkait, khususnya teknis spt kontur laut, lokasi fitur alam, dan dampak potensial thd rencana pembangunan.
Dari sisi ekonomi, perlu penilaian lebih mendalam untk memastikan biaya konstruksi dan operasional bisa terpenuhi demi keberlanjutan program.
Hal penting lain adlh aspek sosio-budaya krn Bali perlu mempertimbangkan kebijakan daerah terkait situs religi dan aturan wajib lainnya.
“Semua ini butuh koordinasi terus-menerus untk menyelesaikan studi komprehensif ini,” ujar Panjaitan.
Sebelumnya, proyek Light Rail Transit (LRT) jg dibahas untk mengakomodasi pergerakan penumpang dr dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Tanpa LRT, diprediksi akan terjadi penumpukan penumpang pada 2026, mengingat bandara ini melayani sekitar 24 juta penumpang per tahun.
Penerjemah: Aji Cakti, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025