Kementerian menyoroti pentingnya pekerjaan perawatan untuk pertumbuhan ekonomi

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Ketenagakerjaan menyoroti peran penting ekonomi perawatan dan pekerja perawatan sebagai sistem pendukung bagi rumah tangga serta dalam membantu ekosistem ekonomi tumbuh secara optimal. Staf ahli Menteri Ketenagakerjaan, Aris Wahyudi, mengatakan bahwa pekerjaan perawatan umumnya dilakukan oleh perempuan dan sering dianggap remeh sebagai pekerjaan yang tidak berkontribusi signifikan terhadap ekonomi. “Pekerjaan perawatan melampaui sekadar perawatan fisik. Ini mencakup tugas-tugas rumah tangga, perawatan anak, perawatan lanjut usia, dan tugas-tugas lain yang sering diabaikan namun memberikan nilai besar dalam penilaian ekonomi tradisional,” ujarnya saat peluncuran Peta Jalan Ekonomi Perawatan 2025–2045 pada hari yang sama. Bahkan, pekerja perawatan memainkan peran strategis sebagai sistem pendukung kritis yang memungkinkan rumah tangga, hubungan sosial, dan ekonomi tumbuh secara optimal, tambahnya. Peta Jalan Ekonomi Perawatan 2025–2045 diharapkan dapat memberikan panduan bagi para pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk memperkuat kebijakan dan regulasi serta meningkatkan akses terhadap layanan perawatan berkualitas. Dokumen peta jalan juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan gender dan membantu mewujudkan pemberdayaan perempuan, mengingat sektor perawatan masih didominasi oleh perempuan. Sektor ini dianggap memiliki potensi, dengan data dari Organisasi Buruh Internasional (ILO) menunjukkan bahwa investasi dalam layanan perawatan anak universal dan jangka panjang di Indonesia dapat menciptakan hampir 10,4 juta lapangan kerja pada tahun 2035, dengan hampir 4,3 juta di antaranya adalah pekerjaan perawatan anak langsung. Selain itu, hampir 4,3 juta pekerjaan adalah pekerjaan perawatan jangka panjang langsung, sementara 1,7 juta pekerjaan adalah pekerjaan tidak langsung di sektor non-perawatan. “Berdasarkan data yang ada, dua pertiga pekerjaan perawatan yang dilakukan oleh perempuan dapat dianggap sebagai dasar pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, bukan hanya dari perspektif ekonomi tetapi juga untuk keberlanjutan generasi dan sosial,” katanya. Berita terkait: Peta Jalan Ekonomi Perawatan mendukung ekosistem tenaga kerja: Kementerian Berita terkait: Indonesia menekankan kebijakan ketenagakerjaan adaptif dalam pertemuan ILO.

MEMBACA  1 Saham Pertumbuhan Diperdagangkan dengan Penilaian Terendah Sepanjang Masa yang Dapat Naik hingga 97%, Menurut Wall Street