Kementerian Perhubungan memproyeksikan bahwa sebanyak empat ribu mobil listrik akan digunakan oleh para pemudik selama arus mudik Lebaran tahun ini. Kepala subdirektorat uji jenis kendaraan Kementerian tersebut, Yusuf Nugroho, mengatakan di Jakarta pada hari Kamis bahwa masyarakat diharapkan tidak hanya menggunakan mobil listrik untuk bepergian di luar kota, tetapi juga untuk mobilitas dalam kota untuk berkumpul dengan keluarga mereka.
“Populasi mobil listrik berbasis baterai telah mencapai 23.238 unit dengan proyeksi sekitar 18 persen dari jumlah tersebut, sekitar empat ribu, berpotensi digunakan untuk arus mudik tahun ini,” katanya. Nugroho menambahkan bahwa pemerintah telah menyiapkan stasiun pengisian listrik kendaraan umum (SPKLU) di beberapa lokasi untuk mendukung mobilitas pengguna kendaraan listrik (EV) selama arus mudik tahun ini.
Ia juga mengungkapkan bahwa Kementerian telah membuat prosedur operasional standar (SOP) untuk transportasi EV selama penyeberangan di kapal. Hal ini, katanya, bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat yang menggunakan EV untuk mudik.
“Dalam prinsipnya, kendaraan listrik adalah produk yang aman digunakan karena telah diuji untuk standar keamanan global serta regulasi di Indonesia,” ujarnya. Menurut survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, diperkirakan 193,6 juta orang akan ikut serta dalam arus mudik untuk merayakan Lebaran, yang diprediksi jatuh pada tanggal 10 April.
Secara total, Kementerian memproyeksikan bahwa 35,42 juta orang akan menggunakan mobil, baik mobil konvensional maupun mobil listrik, untuk arus mudik. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menginformasikan bahwa 175 SPKLU tipe pengisian cepat telah disiapkan di sepanjang Jalan Tol Trans Sumatera-Jawa.
Secara keseluruhan, jumlah SPKLU di Indonesia telah mencapai 1.299. Mereka tersebar di 879 lokasi.