Kementerian Kesehatan Menyebut Air Minum sebagai Landasan Menuju Indonesia Emas 2045

Sabtu, 23 Maret 2024 – 22:38 WIB

Kannan Nadar, Kepala WASH UNICEF Indonesia. Foto: sumber dari jpnn

jpnn.com – Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI Anas Ma’ruf menyatakan bahwa air minum dan sanitasi merupakan aspek penting dalam kesehatan lingkungan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Anas dalam Diskusi dan Sharing Pembelajaran, Solusi Pembiayaan Alternatif dan Kemitraan Menuju Air Minum dan Sanitasi Aman untuk Indonesia (Komitmen Dukungan Mitra Dalam Pembiayaan Air Minum dan Sanitasi).

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan UNICEF, water.org, SPEAK Indonesia, dan mitra pembangunan lainnya, di Jakarta, Jumat (22/3).

Lebih lanjut, Anas menyebutkan bahwa kebutuhan akan air merupakan upaya pencegahan penyakit yang merupakan salah satu dari enam pilar transformasi Kesehatan untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

“Maka, berbagai upaya untuk kolaborasi pembiayaan alternatif menjadi solusi. Kredit mikro merupakan salah satu alternatif pendanaan yang memiliki potensi besar. Sasaran utama dari mikro kredit ini adalah masyarakat kecil menengah yang belum memiliki akses,” ujar Anas.

Bappenas menyebutkan bahwa kebutuhan pendanaan untuk mencapai akses 100 persen air minum memerlukan dana sebesar 1.651 triliun hingga 2030 (SDGs).

Pemerintah memprediksi bahwa akses air minum aman baru tercapai sebesar 45 persen dan itu berarti memerlukan dana sebesar Rp 367 triliun.

Pendanaan sebesar ini tidak mungkin akan ditangani sendiri oleh pemerintah (APBN) sehingga memerlukan kolaborasi dengan semua pihak melalui skema pembiayaan alternatif yang selama ini sudah mulai tumbuh, baik oleh lembaga keuangan maupun non-keuangan.

Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI Anas Ma’ruf menyatakan bahwa air minum dan sanitasi adalah aspek penting dalam kesehatan lingkungan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

MEMBACA  Gerakan Literasi Desa mendekatkan buku kepada masyarakat: Perpusnas